Berita

Tiga Tantangan Berat Pemerintah Indonesia

RABU, 02 APRIL 2014 | 18:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia menghadapi beberapa tantangan berat agar bisa mencapai kemajuan. Tantangan pertama adalah pertumbuhan ekonomi yang menurun.

"Kemarin 6 (persen) lalu (menjadi) 5.8 persen dan perkiraan adalah 5.5 (persen)," ungkap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara Dialog Politik Nasional Menyongsong Perubahan Kekuasaan di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta (2/4).

Tantangan kedua adalah defisit anggaran. Dalam berbagai kesempatan, JK sering mengungkapkan keresahannya atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang membuka keran impor lebar-lebar dan melakukan malpraktik dengan menaikkan sukubunga. Kebijakan pemerintah bukan menaikkan produktivitas tetapi menambah biaya dan menahan pembangunan.


"(Tantangan) Kedua (adalah) defisit (anggaran). Kita kembali berutang," ujar JK di hadapan ratusan hadirin.

Tantangan terakhir yang dihadapi negara ini adalah pemerintahan yang terkekang karena aturan anggaran yang mereka buat sendiri. Saat ini, porsi anggaran untuk pembangunan begitu kecil sehingga kemajuan sulit diwujudkan. "(Tantangan) ketiga, anggaran kita tidak bisa bergerak. Tak ada porsi untuk pembangunan," kata JK.

Tantangan-tantangan tersebut, kata JK melanjutkan, memiliki ujung yang fatal bila siapapun yang memerintah tidak mampun menanganinya. Akibat yang fatal yang ditanggung adalah ketidakadilan yang diperburuk dengan lemahnya pemerintah dalam mengambil keputusan.

"Ujung yang fatal adalah ketidak adilan. Ditambah, pemerintah tak punya kekuatan membiayai dan kekuatan untuk mengambil keputusan," papar JK.

Lepas dari itu, menurut JK Indonesia punya sumberdaya yang melimpah untuk maju. Saat ini banyak kebijakan yang dibuat untuk kemajuan. Tapi ada satu hal yang menjadi kekurangan, yakni pelaksanaannya. "Negeri ini memiliki semua sumberdaya untuk maju. Yang kurang apa di negeri ini, yang melaksanakan," tandasnya. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya