Pernyataan Sekjend DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fahman Habibi bahwa warga Muhammadiyah akan mengikhlaskan Din Syamsuddin andai dipinang untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dinilai sangat dangkal dan jauh dari semangat bermuhammadiyah.
Pasalnya, Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Yogyakarta secara tegas memutuskan untuk tidak mengajukan capres atau cawapres pada pemilu 2014. Karena itu, pernyataan Fahman tersebut mencederai keputusan Muktamar 1 abad tersebut. (Baca: Warga Muhammadiyah Ikhlas Kalau Din Syamsuddin Digaet Menjadi Cawapres)
"Ada dugaan, Fahman memiliki agenda titipan dari pihak eksternal dengan maksud mengganggu konsentrasi Muhammadiyah dalam melayani umat," jelas Ketua PP IPM periode 2008-2010, Virgo S Gohardi, dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online (Rabu, 2/4).
Virgo mengingatkan, pertemuan nasional Muhammadiyah di Yogyakarta kemarin yang melibatkan seluruh unsur pimpinan Muhammadiyah se-Indonesia juga menyepakati bahwa Muhammadiyah tidak akan mengajukan ataupun mendukung capres atau cawapres pada Pilres 2014 ini.
"Fahman kan ada situ? Kok, malah menyatakan merelakan Din Syamsuddin untuk dipinang? Bukankah kalau dipinang orang, otomatis Muhammadiyah tidak bisa bersikap netral?" ungkap Virgo mempertanyakan.
Virgo justru menilai bahwa Din Syamsuddin lebih dibutuhkan Muhammadiyah untuk menuntaskan tugas-tugas mulia yang telah diamanatkan. Apalagi, saat ini Din Syamsuddin juga menerima amanah baru sebagai Ketua Umum MUI pusat. Kedua tugas ini sedikit banyaknya akan terganggu jika Din Syamsuddin turut dalam kontestasi kepemimpinan nasional pada pemilu yang akan datang.
Selain itu, Virgo menilai belum ada satu parpol tertentu yang betul-betul serius untuk memingan Din Syamsuddin. Kehadiran tokoh-tokoh partai politik di kantor Muhammadiyah menemui Din Syamsuddin hanyalah sekedar silaturrahim biasa. Setidaknya, partai-partai itu berharap mendapat dukungan dari warga Muhammadiyah pada pemilu legislatif yang akan segera digelar.
"Ketua-ketua partai politik saja saat ini belum tentu bisa maju sebagai capres atau cawapres. Begitu juga dengan peserta konvensi yang belakangan marak dilaksanakan. Karena itu tidak rasional jika ada partai yang memberikan kenderaan gratis kepada Din Syamsuddin," tekan Virgo.
Karena itu, lanjut Virgo, seluruh elemen persyarikatan Muhammadiyah diharapkan tidak ikut-ikutan menjual nama Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut dalam Pemilu kali ini. Virgo yakin bahwa keikhlasan Din Syamsuddin dalam memimpin persyarikatan Muhammadiyah terbukti telah membawa nama baik Muhammadiyah di tingkat nasional maupun internasional.
"Memperbaiki bangsa ini tidak mesti harus melalui jalur politik kekuasaan, tetapi bisa juga dilakukan melalui politik keumatan dan kebangsaan. Hal seperti ini sudah seringkali dinyatakan oleh Din Syamsuddin dalam berbagai kesempatan," tandasnya.
[zul]