Berita

anas-sby/net

Hukum

CENTURYGATE

Pimpinan KPK Sarankan Anas Adukan Dugaan Korupsi SBY ke Bagian Dumas

SELASA, 01 APRIL 2014 | 14:29 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menindaklanjuti pernyataan bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terkait dugaan penggunaan hasil korupsi skandal Century oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk pemenangan Pilpres 2009. Isu itu akan disikapi KPK untuk menemukan kebenarannya.

Pimpinan KPK, Busyro Muqoddas, menekankan, pernyataan Anas akan ditindaklanjuti jika pada kenyataannya ditemukan bukti-bukti valid. Dia juga tekankan, dalam penanganan sebuah perkara pihaknya akan menyeret siapa saja yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

"Halah, takut itu hanya kepada Yang Di Atas," kata Busyro usai menjadi sebuah pembicara di Kampus Perbanas, Kuningan, Jakarta, Selasa (1/4).


Kendati begitu, lanjut Busyro, apa yang disampaikan oleh Anas itu tak berkaitan dengan perkara korupsi yang tengah menjeratnya dan ditangani KPK. Dia menyarankan Anas untuk melaporkan langsung hal itu ke bagian pengaduan masyarakat (Dumas) KPK.

"Itu kan di luar perkara Hambalang yang tersangkut dengan biaya politik. Kampanye yang dulu kan sisi lain, biarkan saja laporan lewat Dumas dan nantinya akan kami telaah," kata dia.

Yang jelas, bekas Ketua Komisi Yudisial itu menambahkan, sejauh ini KPK belum menemukan ada indikasi penggunaan uang hasil korupsi Century oleh salah satu partai politik, seperti dikatakan Anas usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka beberapa waktu lalu.

Anas belum lama ini menyebut SBY patut dicurigai menggunakan uang hasil korupsi bail out Bank Century ketika maju sebagai calon presiden pada tahun 2009. Menurut Anas, informasi tersebut sudah disampaikan pada penyidik KPK saat menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Menurut Anas, SBY menyamarkan uang itu. Penyamaran uang senilai Rp 232 miliar itu tertulis sebagai sumbangan dari perusahaan. Padahal, perusahaan terkait tidak pernah memberikan sumbangan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya