Berita

ilustrasi

Bisnis

Jangan Heran, Banyak Sarjana Pertanian Ogah Turun Ke Sawah

Desa Jadi Sarang Kemiskinan
JUMAT, 28 MARET 2014 | 09:01 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa mengatakan, Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif dalam sepuluh tahun terakhir. Sepanjang 2003-2013, pertumbuhan ekonomi berhasil mengangkat 8,75 juta orang dari garis kemiskinan. Pada 2003, angka kemiskinan mencapai 37,30 juta jiwa dan turun menjadi 28,55 juta pada 2013.

“Prestasi ini cukup menggembirakan, tetapi belum memuaskan,” ujar politisi PKB ini, kemarin.

Salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat ini menuturkan, alokasi anggaran kemiskinan meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2005, anggaran kemiskinan hanya Rp 23,4 triliun, lalu naik lima kali lipat pada 2013 menjadi Rp 115,5 triliun.


Selama 2005-2013, jumlah anggaran kemiskinan yang tersebar di 19 kementerian, 4 badan, dan 1 lembaga mencapai Rp 662 triliun. Namun, jumlah ini hanya sanggup mengentaskan 6,5 juta orang miskin selama 8 tahun. Artinya, dalam sewindu rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen hanya sanggup mengentaskan rata-rata 812 ribu orang miskin setiap tahun.

“Ini menunjukkan ada yang salah dalam paradigma pembangunan. Kemampuan pertumbuhan untuk mengentaskan kemiskinan semakin menurun,” jelasnya.

Tahun 2010, pertumbuhan ekonomi mampu mengentaskan 1,5 juta orang dari jurang kemiskinan. Lalu terus menurun menjadi 1 juta jiwa pada 2011, kemudian 890 ribu jiwa pada 2012 dan hanya 400 ribu jiwa pada 2013.

Ali Masykur mengatakan, kualitas pertumbuhan rendah alias tidak inklusif. Ini terlihat dari gini rasio yang meningkat ke level ketimpangan menengah. Tahun 2004, gini rasio 0,32. Tahun 2013, gini rasio meningkat menjadi 0,413. Ini level terburuk dalam sejarah. Dengan kata lain, pembangunan terjadi, tetapi proses dan hasilnya tidak dinikmati secara merata.

Dia menyebut desa dan pertanian menjadi sarang kemiskinan akibat penyusutan lahan, hancurnya infrastruktur pertanian dan minimnya hubungan pertanian kesejahteraan.  “Tidak heran kalau anak muda, termasuk sarjana pertanian, tidak mau terjun ke sawah karena minimnya kesejahteraan,” ungkap dia.

Di samping itu, untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Indonesia dengan segala potensi seharusnya tancap gas untuk berkompetisi dalam 12 sektor yang menjadi pasar bebas di kawasan ASEAN. Sayangnya, Indonesia dinilai belum mampu mengungguli satu sektor pun.

“Indonesia masih butuh banyak persiapan karena belum mengungguli satu sektor pun. , Yang jelas kita di level skilled workers di semua tingkatan, kita masih kurang,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Armida Alisjahbana. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya