Berita

Hukum

KPK Minta Gubernur Akuntabel dan Transparan Kelola Dana Bansos

SELASA, 25 MARET 2014 | 17:51 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirim surat ke Presiden RI agar dana bantuan sosial (bansos) dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) saja.

Jurubicara KPK, Johan Budi menjelaskan bukan hanya presiden saja, surat itu juga diedar ke gubernur dan kepala daerah tingkat I di seluruh wilayah Indonesia, termasuk DPR dan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kedua surat itu juga ditembuskan ke Ketua DPR dan Ketua BPK. Kenapa? Karena KPK juga berkirim surat ke gubernur di seluruh Indonesia berkaitan dengan pos bansos di pemerintah daerah tingkat 1," ujar Johan di Gedung KPK, Selasa (25/3).


Pengelolaan dana Bansos, menurut Johan, harus sesuai dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012. Selain itu juga harus diperiksa dan ditelisik siapa saja para penerimanya. KPK tidak ingin dana bansos itu justru hanya dinikmati oleh oknum tertentu.

"Pengelolaan dana bansos harus akuntabel dan transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.

Johan menekankan bahwa KPK tidak meminta agar masing-masing kepala daerah membekukan dana bansos. Hanya saja, dimbau agar inspektorat masing-masing wilayah dan DPRD dilibatkan dalam pengelolaannya.

"Jadi bukan membekukan tapi menggunakan dana bansos melibatkan pihak DPRD," paparnya.

Kecurigaan KPK terhadap penyelewengan dana bansos bukan tidak beralasan. Pasalnya, jelang Pemilu dan Pilkada seperti ini kecenderungan peningkatan dana bansos di setiap daerah justru meningkat. KPK berharap dana bansos tidak disalahgunakan untuk kepentingan politisi dan partai tertentu.

"Penggunaan dana bansos ada peningkatan menjelang Pilkada. Jumlahnya mencapai 15 persen dari APBD. Lalu KPK pernah tangani bansos juga diselewengkan. Lalu ada beberapa yayasan dibuat fiktif, dasar hasil kajian itu KPK kirim surat ke gubernur dan hari ini ke presiden," paparnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya