Mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum buka-bukaan soal asal muasal duit Rp 250 juta yang diberikan SBY untuk pembelian mobil Harrier. Atas kepemilikan mobil wah ini, Anas terjerat kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang.
"Menurut Mas Anas uang itu adalah ucapan terima kasih karena jasa Mas Anas selama Pemilu 2009," beber pengacara Anas, Firman Wijaya di Gedung KPK, Senin (24/3).
Namun penjelasan lebih lanjutnya, kata Firman, akan disampaikan Anas pekan depan. Firman juga bilang Anas kerap diberikan tugas khusus oleh SBY. Tugas khusus itu cuma diketahui oleh Anas sendiri.
Dari penjelasan kliennya ini, Firman merasa janggal jika masih muncul keraguan dari pihak KPK untuk menindaklanjutinya. Padahal, informasi yang diberikan Anas itu dinilainya sangat penting.
"Bukankah ini konsekuensi dari TPPU yang ditarik mundur. Ini konsekuensi yang akhirnya Mas Anas harus menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan aliran dan alur dana selama dia menjadi ketua umum Partai Demokrat. Dia kan tahu, gitu loh," paparnya.
Firman memastikan kliennya siap menjawab bantahan dari siapa pun termasuk SBY sendiri.
Logikanya jika terkait Pemilu 2009, maka Anas menjadi tim inti pemenangan SBY di Pilpres dan Pileg.
"Anas kan orang dalam. Jadi kalau ada pihak dari Pak SBY atau bantahan silakan. Mas Anas siap menjelaskan," ucap Firman.
[wid]