Berita

PDIP dan Gerindra Berebut "Jasmerah" Bung Karno

SENIN, 24 MARET 2014 | 11:15 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Gerindra dan PDI Perjuangan terus berdebat soal poin ketujuh isi perjanjian Batu Tulis yang ditandatangani Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, sebagai kontrak politik pada Pemilihan Presiden 2009 lalu. Saat itu, keduanya berkoalisi dimana Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo yang mendampingi.

Gerindra menganggap klausul "Megawati Soekarnoputri mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014" tetap berlaku walaupun pada Pilpres 2009 lalu mereka kalah. Sementara PDIP menganggap sebaliknya, semua perjanjian batal karena pasangan yang mereka usung akhirnya gagal.

Melihat perdebatan yang tak berkesudahan itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengajak untuk mengakhiri. Menurutnya, biarlah semua itu diserahkan kepada rakyat untuk menilai.


Tapi Fadli, dalam talkshow di TVOne pagi ini, (Senin, 24/3) mengingatkan istilah "Jasmerah", atau jangan sekal-sekali melupakan sejarah, seperti semboyan terkenal yang disampaikan Proklamator RI Soekarno.

Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari tidak terima Gerindra menggunakan istilah "Jasmerah" untuk mengingatkan publik soal perjanjian Batu Tulis itu. Dia menegaskan, "Jasmerah" digunakan Bung Karno untuk mengingatkan rakyat Indonesia akan perjuangan melawan imperialisme. Karena itu, dia mengultimatum partai besutan mantan Danjen Kopassus itu untuk tidak membodohi rakyat. "Jangan kemudian (rakyat) dibodohi," tegasnya.

Istilah "Jasmerah", dalam beberapa literatur disebutkan, diucapkan Bung Karno dalam pidato terakhirnya pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya