Berita

Diingatkan, Samad Jangan Cawe-cawe Soal Politik

KAMIS, 20 MARET 2014 | 01:33 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Ketua Komisi Pemberantasan Abraham Samad diharapkan tetap berkonsentrasi dalam menjalankan tugasnya memberantas korupsi di Indonesia. Samad jangan sampai tergoda ikut menanggapi dan "cawe-cawe" pada wacana politik jelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2014.

"Abraham Samad harus menahan syahwat politiknya untuk ikut dan menerima pinangan dari para bakal capres," jelas aktivis anti korupsi, Dahnil Anzar Simanjuntak, (Rabu, 19/3).

Menurutnya, apabila Samad tergoda dan bersedia menjadi calon wakil presiden, itu akan menjadi preseden buruk bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.


"Usaha kita untuk menjauhkan pemberantasan korupsi dari modus elektoral atau modus politik akan tercemari karena syahwat politik ini," tekan Dahnil.

"Maka idealnya, Samad tuntaskan saja dulu masa jabatannya sebagai Ketua KPK, dan maksimalkan kerjanya menyelesaikan deretan kasus korupsi yang masih banyak," demikian dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten ini.

Nama Abraham Samad termasuk yang ramai dibicarakan layak maju pada Pilpres 2014 ini. Bahkan, Gerindra mewacanakan Samad menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Samad saat dimintai tanggapan, tidak secara tegas menolak.

"Jadi begini, bahwa perjuangan dalam memberantas korupsi itu di mana saja. Baik sebagai presiden, wakil presiden, maupun ketua KPK. Karena itu, visi dan misi saya adalah memberantas korupsi. Namun demikian, kalau memang ada wacana menjadikan saya sebagai cawapresnya, maka menurut saya itu adalah takdir dari Allah SWT," katanya dikutip dari harian nasional.

"Sekali lagi, menjadi presiden, wakil presiden, ataupun ketua KPK adalah takdir Allah SWT. Sebagai manusia biasa, saya akan mengatakan saya tidak akan mungkin mengatur atau menolak takdir dari Allah. Termasuk, jika takdir saya harus menjadi calon wakil presiden itupun tak akan bisa saya tolak kalau memang itu takdir dari Allah," katanya lagi. zul

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya