Berita

miranda s goeltom

Buku Cermin Miranda, Catatan dari Rutan KPK Diluncurkan

RABU, 19 MARET 2014 | 21:15 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S. Goeltom menceritakan kisah dan refleksinya selama menjalani masa hukuman tiga tahun penjara terkait kasus suap pemberian cek pelawat kepada sejumlah anggota DPR.

Buku tersebut berjudul ‘Cermin Miranda, Catatan dari Rutan KPK’ dan diluncurkan di Resto Din Tai Fung, Plaza indonesia, Jakarta, Rabu (19/3). Buku yang ditulis Rustika Herlambang ini mengulas refleksi Miranda dari dalam penjara yang mempotret Miranda dari ‘sekadar’ selebritas media.

Miranda menuliskannya dalam sebuah buku yang diterbitkan Penerbit Banana karena menilai pengalaman bukan hanya sekadar pelajaran moral, namun juga pengetahuan. Karena di dalamnya terdapat 1001 dimensi kehidupan.


Rustika Herlambang menjelaskan, ‘Cermin Miranda, Catatan dari Rutan KPK’ buku pertama yang berkisah tentang kehidupan dan pergulatan emosional seseorang yang mengalami penahanan KPK.

Sebagai perempuan pertama Indonesia yang menjabat deputi dan deputi gubernur senior BI, Miranda tak pernah menyana akan terhempas ke Rumah Tahanan KPK. Itu terjadi setelah Miranda terlibat kasus pemberian cek pelawat kepada sejumlah anggota DPR. "Miranda mengaku dunianya runtuh seketika," kata Rustika, mantan wartawan ini. Meski kemudian terus memperjuangkan nasib hingga MA, Miranda tetap divonis bersalah.

Tentang buku itu, Rustika mengaku selalu tertantang untuk memotret pergulatan hidup manusia di balik penjara.Sebelumnya Rustika pernah mereportase Huzrin Hood, Abdullah Puteh, John Hamenda, Teungku Lampoh Awe (Gerakan Aceh Merdeka) langsung dari sel penjara.

Sastrawan Seno Gumira Ajidarma yang diminta komentarnya untuk buku itu mengatakan, buku tersebut memenuhi syarat sebuah investigasi jurnalistik gaya hidup.

“Ini menarik, bagaimana perempuan high profile meniti hari-hari sunyinya dalam sel bawah tanah, yang siang dan malamnya tak bisa dibedakan,” kata Seno. Ia mengaku terkesan dengan Miranda, karena meski bergumul dengan cemas, galau, dan marah yang bercampur satu, Miranda tetap ingin terlihat berdaya. Miranda memang tetap membaca, menulis, menyemir rambut, ‘memasak’ sesuai hati, serta mengatur ruangannya supaya tetap terasa elegan.

“Kita akan dibawa mengenal Miranda yang sebenarnya, bukan Miranda sebagaimana dicerminkan media yang selalu terkesan high profile,” kata Seno. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya