Berita

presiden sby/net

Politik

Istilah "Presiden Cuti" Itu Lucu...

SENIN, 17 MARET 2014 | 11:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Menjadi lucu kalau Presiden SBY menyatakan dirinya cuti untuk kampanye politik bagi Partai Demokrat selama dua hari ( 17-18 Maret 2014).

"Kalau cuti maka seharusnya pejabat negara ajukan permohonan izin dan melepas fasilitas kenegaraan. Sekarang presiden mau ajukan izin ke siapa? Karena sistem kita presidensil, DPR atau MPR bukan atasan presiden, semua sejajar," kata Doktor hukum tata negara, Margarito Kamis, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (17/3).

Presiden SBY dalam hal ini tidak bisa melimpahkan kewenangannya kepada siapapun termasuk wakil presiden. Malah, dalam hal ini wakil presiden-lah yang harus berkoordinasi ke presiden.


Selain itu, sejalan dengan pernyataan jubir presiden, ada beberapa fasilitas yang melekat pada presiden selama masa cuti kampanye. Misalnya soal pengamanan.

"Apa betul dia tidak gunakan fasilitas negara dalam kampanye politik? Kalau begitu paspampres itu apa? Tidak perlu ngomong cuti. Dia tetap presiden dan bisa melakukan tindakan hukum selaku presiden selama kampanye," tegas ahli hukum asal Ternate ini.

Menurut Margarito, kalau presiden tetap ingin berkampanye maka bisa mengubah formatnya. Misalnya, dengan cara-cara dialog dengan masyarakat atau LSM membicarakan kemananan jelang pemilu atau isu lainnya. Meski sebagai presiden, toh pada akhirnya orang melihat SBY sekaligus sebagai ketua umum Partai Demokrat. Kampanye terselubung itu halal.

"Dengan dia (SBY) melakukan pertemuan di Riau (kemarin) untuk mengatasi bencana, itu menurut saya kampanye terhebat. SBY seharusnya di Magelang untuk kampanye, tetapi dia malah di Riau mengendalikan asap. Apalagi SBY sendiri yang mengakui bahwa ia lebih memilih berada di Riau, masyarakat tambah simpatik," ucap Margarito. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya