Berita

rizal ramli

Mendesak, Perlu Ada Poros Baru agar Rizal Ramli Cs Tampil di Pilpres 2014

KAMIS, 13 MARET 2014 | 00:35 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Terbuka kemungkinan calon presiden alternatif di luar tokoh yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra meramaikan bursa Pemilihan Presiden 2014 yang akan digelar pada Juli mendatang. Tapi, syaratnya harus ada rekayasa politik sehingga muncul kekuatan baru dari partai kecil menengah dengan capres tokoh alternatif.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 12/3).

"Tentu saja mungkin. Masalahnya bukan pada persaingan capres kuda hitam dengan capres populer. Tapi pada soal kemauan untuk melakukan rekayasa itu. Pertanyaannya siapa yang mau bergerak mengerjakan rekayasa itu? Utamanya, tentu adalah dari partai-partai yang ada," beber Ray.


Rekayasa dari partai tersebut mutlak dibutuhkan, bukan saja untuk menampilkan tokoh alternatif tetapi sekaligus agar pilpres tidak hanya diikuti 2 atau 3 pasangan.

"Kita berharap yang muncul bukan sekadar tokoh-tokoh yang citranya sudah terbangun sedemikian rupa tapi menarik masyarakat untuk memperbincangkan ide dan isi kepala para tokoh itu. Tentu saja kalau berbicara isi kepala para tokoh, ada banyak nama yang bisa dimunculkan. Republik kita tak pernah kehabisan stok orang-orang baik dan genius untuk memimpin bangsa ini," sambungnya.

Misalnya, Rizal Ramli, Din Syamsudin, Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, Dahlan Iskan. Menurutnya, kapasitas, kemampuan, visi dan keahlian mereka sudah teruji. "Jika nama-nama seperti ini kita persandingkan dengan tiga nama capres ala parpol, terlihat pemimpin-pemimpin alternatif itu banyak sekali," tukas Ray.

Namun lagi-lagi, kata Ray kembali, perlu rekayasa politik untuk memunculkan mereka. Partai-partai menengah sejatinya dapat memainkan peran ini. Partai-partai itu dapat bersatu menentukan 1 atau 2 nama di atas lalu mengusungnya sebagai capres.

"Belum terlambat jika hal ini dilakukan. Ada banyak kisah sukses di mana calon yang hadir belakangan dapat memenangkan pemilu. Dan juga banyak kisah di mana kampanye yang panjang dan besar tak menjamin kemenangan pemilu," demikian Ray. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya