Berita

Transparansi Dana Kampanye Langkah Awal untuk Indonesia Bersih

SENIN, 10 MARET 2014 | 22:17 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemilihan Umum Legislatif 2014 belum menjadi ajang kontestasi yang fair di antara sesama calon anggota legislatif. Pasalnya, uang masih yang paling dominan sehingga caleg yang bermodal pas-pasan tidak banyak mendapat 'panggung politik'.

Hal ini menjadi kerisauan politikus muda Hanura yang maju sebagai caleg di dapil Jakarta II, Andi Saiful Haq.

Karena itu, di berbagai stickernya, dia mencantumkam ajakan dan peringatan: "Politik uang awal dari korupsi. Bantu caleg pilihan Anda terhindar dari politik. Berapa pun donasi Anda adalah sumbangan untuk Indonesia yang bersih." Disitu lengkap dicantumkan nomor rekening.


Dia menjelaskan, langkah kampanye bersih yang ia buat, sebenarnya berawal dari kegelisahannya sebagai caleg. Baginya, jika sistem kampanye seperti ini, Pemilu hanya akan jadi tempat untuk berkuasanya orang-orang kaya.

Karena, ada ketidakadilan dalam kampanye. Mestinya setiap orang punya kesempatan yang sama untuk melakukan kampanye. Namun, faktnya tidak seperti itu. Kampanye seperti pasar, siapa kuat dia dapat.

"Dari mana uangnya? KPU membuat regulasi laporan dana kampanye, tapi saya yakin yang dilaporkan tidak sesuai dengan yang sudah dikeluarkan," jelasnya kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 10/3).

Karena itu, seharusnya KPU membuat regulasi. Selain laporan dana kampanye, juga harus ditentukan daerah mana saja yang bisa di-branding, kemudian ditempat itu semua caleg di dapil tersebut, punya kesempatan yang sama untuk memasang tanda gambar.

Selain itu yang paling penting adalah, setiap caleg wajib untuk mengumumkan secara terbuka, dari mana dan digunakan untuk apa sumbangan dana kampanye yang mereka kelola.

"Korupsi dimulai dari politik uang saat Pemilu.Jika ini tidak diatasi, kita tidak bisa berharap banyak Indonesia bebas korupsi akan terwujud. Bagi saya, kampanye transparansi dana kampanye, adalah kampanye untuk Indonesia yang bersih," demikian bekas aktivis pergerakan ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya