Berita

Malaysia Airlines Hilang, Maskapai Indonesia harus Ambil Hikmah

SENIN, 10 MARET 2014 | 16:19 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Maskapai Indonesia harus mengambil pelajaran dari musibah atas Malaysia Airlines, yang hilang pada Sabtu kemarin. Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan dalam negeri lainnya harus lebih hati-hati.

Hal itu disampaikan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman dalam pesan singkat yang diterima sesaat lalu (Senin, 10/3).

Menurutnya, maskapai Indonesia harus betul-betul memperhatikan faktor keamanan, baik berasal dari teror maupun dari segi pemeliharaan pesawat. Kedisiplinan dalam perawatan harus dijunjung agar kecelakaan akibat faktor teknis bisa terhindari.


Terkait insiden itu tersendiri, Hayono mengapresiasi Kementerian Luar Negeri yang langsung berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia, mengingat dalam pesawat itu terdapat warga negara Indonesia.

Dengan koordinasi cepat itu, keluarga korban di Indonesia bisa langsung ke Malaysia mengetahui perkembangan terkini pencarian pesawat.

Lebih jauh menurutnya, Indonesia juga semesatinya menawarkan kerja sama dalam proses pencarian itu, walau selama ini kita sering bersitegang. "Apalagi di dalam pesawat itu ada tujuh penumpang yang merupakan WNI," jelas anggota Komisi Pertahanan ini.

Namun dia mengingatkan, kalau pesawat tersebut mengalami kecelakaan atau jatuh karena kelalaian manusia, Kementerian Perhubungan harus menyiapkan tuntutan maksimal bagi maskapai Malaysia tersebut. "Kalau penyebabnya human error, pemerintah harus meminta ganti rugi tertinggi ke pihak Malaysia Airlines," demikian capres Konvensi Partai Demokrat ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya