Berita

sri mulyani/net

Hukum

CENTURYGATE

KPK Zigzag Bidik Target Besar, Sementara Sri Mulyani Sedang Dimanjakan

SABTU, 08 MARET 2014 | 11:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Menyadari kasus Century penuh nuanasa politiknya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipercaya sedang ber-zigzag menyidik perkara itu sembari mengarahkan bidikan ke target terbesarnya. Itulah manuver KPK untuk mengindari keriuhan politik yang berlebihan.

"Berdasar pengalaman saya melihat kinerja KPK, saat ini KPK sedang zigzag tidak langsung menembak siapa yang bertanggung jawab, tapi mencoba titik terlemah yaitu Deputi Gubernur Bank Indonesia (Budi Mulya) untuk dijadikan tersangka," kata Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, saat diskusi "Century Bikin Ngeri" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3).

Budi Mulya, menurut dia, adalah pintu masuk penyidik KPK untuk menjangkau teman-temannya sesama Anggota Dewan Gubernur untuk membuktikan bahwa perkara Century adalah korupsi berjamaah.


"Budi Mulya ini kan lemahnya karena ternyata dalam dakwaan dia disebut menerima Rp 1 miliar. Kalau saja dia tidak terima Rp 1 miliar akan sulit sekali menjangkau dia dan teman-temannya," kata Uchok.

KPK sendiri sudah tegaskan bahwa berlanjut atau tidaknya kasus ini ada di tangan pengadilan. Bukti penyalahgunaan sudah dipegang KPK, tinggal satu lagi yaitu bagaimana Budi Mulya berbicara siapa-siapa saja yang terlibat.

"Kedua, kenapa Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan) tidak disebut-sebut? Pengalaman saya, mengapa KPK melakukan zigzag karena dialah (Sri Mulyani) salah satu yang bertanggung jawab, maka banyak bukti dan data dipegangnya," urai Uchok.

Uchok mengingatkan soal bagaimana KPK begitu "memanjakan" Neneng Sri Wahyuni atau akrab dipanggil Neneng yang adalah istri dari tersangka suap sekaligus bekas bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Sri Mulyani akan selalu dimanja seperti Neneng karena Sri Mulyani ini kan bukti hidup dan pegang banyak data. Kalau ada serangan balik, KPK akan gunakan Sri Mulyani di saat terakhir," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya