Berita

Soal Debat Publik, Hidayat Tegaskan Tiga Capres PKS Bukan Satrio Piningit

RABU, 05 MARET 2014 | 15:21 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Fraksi Hidayat Nur Wahid menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai apakah akan digelar debat kandidat antarcapres yang akan diusung partai dakwah tersebut.

Selain Hidayat, dua bakal capres PKS lainnya adalah Presiden PKS Anis Matta dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Itu sesungguhnya akan dikelola oleh lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK). Lembaga itu secara khusus diamanahkan mengelola tiga kandidat capres PKS. Kita tunggu saja apa yang mereka putuskan," ujar Hidayat kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 5/3).


Mantan Ketua MPR ini menjelaskan, secara prinsip kualitas dan kapasitas tiga capres PKS sudah diketahui publik. Karena ketiganya, selain aktif dipartai, sudah lama malang melintang dalam berbagai jabatan publik.

"Debat baik-baik saja. Tapi kapasitas komitmen dan lain-lain, publik sudah tahu. Kita tidak ada satrio piningit, yang (publik) baru tahu setelah digelar debat. Kita sudah tampil lebih dari sepuluh tahun," tekan mantan Ketua MPR RI ini.

Daripada menggelar debat, LPPK membuat tim pemantau yang juga melibatkan lembaga survei untuk menentukan siapa yang akan diusung PKS nantinya. Menurutnya, itu lebih alami. "Dan salah satu yang menjadi tolak ukur yang lebih konkret, hasil pileg nanti," imbuh Hidayat.

Karena, masing-masing capres akan bekerja dan mensukseskan amanah yang diberikan pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 ini. Ahmad Heryawan mendapatkan amanah memenangkan PKS di Jawa Barat; Anis Matta bertugas memperjuangkan PKS masuk tiga besar secara nasional; dan Hidayat memenangkan PKS di Jakarta, mengingat dia caleg dari dapil Jakarta II.

"Karena sebelum pilpres, ada pileg. Pastilah kalau PKS suaranya naik signifikan, itu artinya publik menerima. Lulus di uji publik," ungkapnya.

Kalau nanti ketiga capres PKS itu mampu menjalankan tugasnya masing-masing, nanti akan dilihat siapa yang paling berhasil dalam menaikkan suara PKS di masing-masing wilayah tersebut.  "Tinggal nanti mana yang paling bagus, kenaikannya-kenaikannya. Itu salah satu uji publik yang paling silent dan paling jujur dibanding berdebat," tegasnya. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya