Berita

jusuf rizal

Honor PPS-PPK Dikeluhkan, Rawan Kecurangan Suara

SELASA, 04 MARET 2014 | 15:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mengeluh atas kecilnya honor mereka. Honor PPS hanya Rp. 400 ribu dan PPK sebesar Rp. 900 ribu selama sebulan dikeluhkan karena terlalu kecil tidak dan seimbang dengan tanggung jawab mereka yang sangat besar.

Keluhan ini harus diperhatikan karena dikhawatirkan dapat menimbulkan potensi adanya kecurangan dan jual beli suara di tingkat PPS maupun PPK.

"Ini perlu menjadi perhatian pemerintah selaku penyelenggara Pemilu," tegas caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta Nomor Urut 19, Drs. H. Mohammad Joesoef, SE, M.Si (HM. Jusuf Rizal) dalam pernyataannya (Selasa, 4/3).


Dia mendapatkan informasi adanya keluhan atas kecilnya honor PPS dan PPK saat dirinya turun ke daerah Cikini, Jakarta Pusat, bertemu pengurus RW dan RT melakukan sosialisasi peran DPD-RI sebagai penyambung lidah rakyat untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi warga Jakarta.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga menggarisbawahi pentingnya masalah integritas, indepedensi dan profesionalisme petugas PPS dan PPK.

Setelah dirinya turun ke bawah, banyak ditemukan permasalahan dimana warga Jakarta yang membutuhkan solusi, tidak hanya masalah honor PPS dan PPK, tapi juga masalah sampah, birokrat yang kurang profesional, korupsi hingga masalah klasik, yaitu banjir dan kemacetan.

Khusus masalah honor petugas PPS dan PPK, menurut HM. Jusuf harus menjadi perhatian pemerintah pusat dan juga Pemda DKI Jakarta. Kondisi Jakarta tidak bisa disamakan dengan daerah yang berpenduduk sedikit. "Karena Petugas PPS dan PPK itu rawan godaan. Jika petugas PPS dan PPK beriman lemah, maka kecurangan bisa terjadi disana," jelas Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) ini.

Karena, honor PPS dan PPK pada Pemilu Legislatif ini lebih kecil dibanding honor pada waktu Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pada Pilgub, honor petugas PPS sebesar Rp. 1,5 juta dan PPK sebesar Rp. 2 juta. "Semestinya honor petugas PPS dan PPK minimal sama dengan honor pada Pemilukada Gubernur," tambah pria berdarah Madura-Batak itu membela petugas PPS dan PPK. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya