Berita

Hukum

Karen: Pertamina Pernah Diminta Rudi 'Tutup Gendang' 150 Ribu Dolar AS

SELASA, 04 MARET 2014 | 14:53 WIB | LAPORAN:

Sejumlah saksi kembali dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus suap di lingkungan SKK Migas dengan terdakwa Rudi Rubiandini, Selasa (4/3).

Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan. Dalam kesaksiannya, Karen cenderung mengaku tidak tahu detail soal penggelontoran uang dari SKK Migas ke Kementerian ESDM untuk anggota DPR RI.

"Saya membaca penangkapan karena penerimaan gratifikasi. Detail saya tidak mengikuti, saya pikir tidak ada kaitannya dengan Pertamina," kata Karen saat memberikan keterangan di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan.


Ia hanya tahu jika pemberian uang tersebut dalam bentuk dolar Amerika.

"Mekanisme saya tidak tahu untuk siapa," sambungnya.

Meski begitu, ia tak membantah pernah diminta Rudi agar Pertamina menyiapkan duit 150 ribu dolar AS untuk 'tutup gendang' terkait pembahasan APBN Perubahan 2013 di DPR.

"Terdakwa telepon, intinya akan ada pengesahan APBN-P bulan Juni 2013. Beliau sampaikan buka gendang tutup gendang. Beliau (Rudi) sampaikan buka gendang dari saya (Rudi) 150 ribu dolar AS, tutup dari Pertamina 150 ribu dolar AS," tutur Karen.

Awalnya ia tak paham istilah itu tapi kemudian diterangkan Rudi bahwa pembahasan APBN dan APBN-P di DPR tidak gratis.

"Namun selama saya menjabat sebagai Dirut Pertamina tidak diminta untuk pengesahan APBN dan APBN-P," pungkasnya.

Selain Karen, agenda mendengarkan saksi kali ini juga menghadirkan Hardiono,Ivan Voluo, Febri Prasetyadi, Rafi Herfiana, Margaret Elizabeth dan Nasir Zein.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya