Lokasi desa terpencil di kawasan Nusa Tenggara Timur yang sulit dicapai dengan kendaraan roda empat tak menyurutkan langkah Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin untuk menembusnya.
Bahkan, hanya untuk menemui dan menyerap aspirasi konstituennya di desa Mbatapuhu, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, calon anggota DPR RI untuk daerah pemilihan NTT II rela menunggangi kuda.
Karena itulah, menunggangi kuda khas Sumba yang dikenal sebagai Kuda Sandelwood agar bisa menyapa konstituen menjadi kesan tersendiri bagi Saleh Husin, yang saat ini masih duduk sebagai anggota Komisi V DPR.
"Saya pernah naik kuda. Namun menyusuri padang sabana seperti ini baru kali pertama saya lakukan. Dengan ini, saya bisa meresapi kondisi dan keluhan warga terkait keterbatasan yang menjadi menu harian warga," ungkap Saleh Husin kemarin saat menyambangi daerah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Saleh Husein menegaskan komitmen partainya terkait pemerataan pembagunan. Katanya, Hanura akan terus memperjuangkan pemerataan pembangunan daerah tertinggal.
"Seperti halnya desa Mbatapuhu ini, sejatinya bagian tak terpisahkan dari NKRI. Namun sayang, kesannya terabaikan, padahal warga disini sangat mencintai bangsa dan merindukan rasa peduli para petinggi dan penyelenggara negara," tegas Saleh.
"Kita butuh pimpinan dan wakil rakyat yang punya kepekaan hati dan kepedulian nurani," sambung Saleh Husin yang sontak disambut pekikan "hidup Hanura" dari seribuan warga yang hadir, disambut pula pekikan khas ibu-ibu yang lazim disebut dengan istilah kakalaku.
Warga daerah itu memang menyambut antusias kedatangan Saleh Husin. Tak hanya warga biasa, para tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat bahkan menyambut secara adat. Karena bagi mereka, ini adalah sejarah baru. Pasalnya, jangankan anggota DPR-RI, anggota DPRD dan pejabat daerah saja hampir tidak pernah menemui mereka.
"Maklum, daerah kami ini terkategori tertinggal juga kami sudah jenuh dengan aneka janji muluk, poster dan baliho yang justru kami tak permah lihat langsung orangnya," tandas Ama Nai Nita salah seorang warga.
[zul]