Berita

foto:net

Nusantara

Pemerintah Belum Jamin Keamanan Data Negara dan Privat Saat Bencana

KAMIS, 27 FEBRUARI 2014 | 14:57 WIB | LAPORAN:

Guna mengantisipasi dampak dan resiko bencana diperlukan tata ruang penyimpanan data strategis negara dan data privat masyarakat yang baik. Sayangnya, hingga kini Indonesia dinilai belum memiliki sistem tersebut.

Ketua Tim Katastrofi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja mencontohkan, ketika terjadi bencana tsunami di Aceh pada akhir tahun 2004. Pemerintah begitu kelabakan ketika  masyarakat meminta data administrasi kepemilikan aset privat mereka.

Menurut dia, salah satu langkah yang harus ditindaklanjuti adalah membuat tata ruang baik yang dilengkapi sistem pengkodean serta penyimpanan data yang mudah diakses. Tidak hanya itu, pembangunan pengamanan ini harus melihat kondisi daerah tersebut rawan gempa dan tsunami.


"Sehingga saat terjadi bencana semua data negara dan privat menjadi aman, ini juga harus dilengkapi dengan kordinat yang jelas," lanjut Danny saat berbicara dalam diskusi "Penyelamatan Data Strategis Negara dan Privat" di Gedung Krida Bakti, Setneg, Jakarta, (Kamis, 27/2).

Danny yang juga Ketua Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang menambahkan, kata kunci dari bencana sendiri adalah ketidakpastian.

"Bencana bisa datang kapan saja, tinggal sejauh mana kita mengantisipasi dan mempunyai kesiapan saat bencana datang," jelasnya.

Senada dengan Danny, Wakil Gubernur Banten, Rano Karno memandang, tindakan awal dalam penyelamatan data negara dan privat masyarakat saat terjadi bencana masih membingungkan. Permasalahan ini bukan hanya terjadi di tingkat masyarakat tapi hingga pemerintah daerah.

"Masyarakat masih belum menyadari dan memahami penyimpanan data privat yang mereka miliki. Padahal ini mengenai penyelamatan aset mereka saat terjadi bencana," ujar Rano.

Belum sempurnanya sistem pengamanan data membuat beban Pemda semakin berat. Pemda belum siap menangani data aset negara namun tetap harus bertanggung jawab terhadap data privat milik masyarakat.

"Yang paling dimungkinkan saat ini membenahi tata ruang, membuat zonasi dan pengkodean yang jelas. Saat bencana datang semua data baik aset negara maupun privat bisa diamankan," pungkas Rano.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya