Berita

Hukum

Dua Hakim MK Kembali Diperiksa KPK

SELASA, 25 FEBRUARI 2014 | 11:04 WIB | LAPORAN:

Maria Farida Indrati dan Anwar Usman kembali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Selasa (25/2). Kedua hakim Mahkamah Konstitusi (MK) itu tiba pukul 10.15 WIB tadi. Selain keduanya, KPK juga memeriksa Kasianur selaku panitera pengganti di MK.

"Saya diperiksa untuk (pilkada) Lebak," ujar Maria singkat setibanya di gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta sesaat lalu.

Maria menjelaskan kedatangannya ke KPK sebagai saksi untuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, tersangka kasus suap penanganan pilkada Lebak di MK.


Sementara itu, Anwar Usman enggan berkomentar panjang. Mengenakan baju batik orange, Anwar menegaskan, dirinya hanya menjabat selama 4 bulan sebagai anggota panel untuk memeriksa gugatan sengketa Pilkada Lebak. "Saya baru empat bulan di panel," katanya singkat.

Anwar juga mengaku tidak tahu mengenai uang Rp 10 miliar yang dijanjikan untuk menyelesaikan sengketa Pilkada Provinsi Jawa Timur kepada Akil Mochtar. "Saya tidak tahu," katanya sembari berlalu.

Sementara itu, Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi membenarkan bila ketiganya akan diperiksa sebagai saksi untuk Ratu Atut Chosiyah hari ini. "Mereka akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RAC," kata Priharsa.

Akil Mochtar selaku Ketua MK sekaligus Ketua Panel Hakim sidang Sengketa Pilkada Lebak memilih Maria dan Anwar sebagai anggota panel. Dalam dakwaan, ternyata Akil Mochtar diketahui menerima suap dari sejumlah sengketa Pilkada, seperti Jawa Timur, Lampung Selatan, Empat Lawang, dan Palembang. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya