Berita

sby/net

Hukum

Loyalis Anas Menduga SBY dan Demokrat Bermain di Balik Laporan Denny

SENIN, 24 FEBRUARI 2014 | 17:48 WIB | LAPORAN:

. Jurubicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Tri Dianto menduga laporan pencemaran nama baik yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana ke Bareskrim Polri adalah operasi pembungkaman terhadap dirinya.

Ia juga menduga bahwa operasi pembungkaman itu ada kaitannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat. Apalagi, belakangan Tri dan koleganya Ma'mun Murod memang sering mengeluarkan komentar pedas kepada SBY dan Demokrat.

"Saya kira itu sangat keterkaitan sekali (Demokrat dan SBY)," kata Tri usai diperiksa penyidik di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/2).


Tri mengatakan, pasca mengeluarkan komentar pedas terhadap SBY dan Demokrat, kesalahannya selalu dicari-cari. Apalagi, ketika dirinya mengeluarkan komentar mengenai putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas layak diperiksa dalam kasus dugaan korupsi Hambalang.

"Karena selama ini saya dicari-cari kesalahan di segala penjuru, orang-orang dekat saya ditanya. Tapi saya pastikan akan tetap kritis," jelas Loyalis Anas Urbaningrum ini.

Apa anda merasa dikriminalisasi?

"Merasa ada semacam niat dari Denny untuk membungkam saya. Selama ini saya kritisi pemerintahan," jawab bekas Ketua DPC Cilacap Partai Demokrat ini.

Tri sendiri diperiksa sekitar empat jam lamanya oleh penyidik Bareskrim. Ada sekitar sembilan pertanyaan yang dilontarkan penyidik selama dirinya berada di ruang pemeriksaan. Salah satunya, mengenai pernyataan-pernyataan Tri dan Ma'mun yang menyebutkan adanya pertemuan Denny Indrayana dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dengan menghadap Presiden SBY di Cikeas, sehari sebelum Anas Urbaningrum diperiksa KPK 7 Januari 2014 lalu. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya