Berita

ilustrasi

Bisnis

Insentif PPN & Tarif Listrik Belum Mampu Dongkrak Konsumsi Gas

Program Konversi BBM Ke BBG Stagnan, RI Ketinggalan Dari Thailand
MINGGU, 23 FEBRUARI 2014 | 10:55 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Lambannya program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk sektor transportasi di antaranya disebabkan tidak maksimalnya infrastruktur yang ada.

Pengamat energi Darmawan Prasodjo mengatakan, jika infrastruktur gas ada maka konsumsi BBM akan turun. Dengan beralihnya konsumsi masyarakat ke gas, besaran subsidi BBM juga bakal turun.

Ia mengatakan, dengan harga premium Rp 6.500 dan solar Rp 5.500 per liter, subsidi pemerintah untuk premium dan solar mencapai Rp 4.500–5.500 per liter. “Bandingkan dengan harga gas yang cuma 4.000 per liter setara premium,” katanya.


Darmawan mengatakan, penggunaan gas untuk bahan bakar kendaraan telah diterapkan di banyak negara. Selain lebih murah, gas adalah energi yang ramah lingkungan. Brasil adalah contoh negara yang sukses menjalankan program biofuel untuk kendaraan bermotor.

Kasubdit Penyimpanan Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yusep K Caryana mengakui, Indonesia sudah tertinggal dari beberapa negara soal konversi gas. Contohnya, Indonesia tertinggal jauh dari Thailand dalam proses konversi gas.

Berdasarkan data Januari 2013, Thailand telah memiliki Stasiun online CNG sebanyak 112 unit, Stasiun utama (mother station) CNG sebanyak 20 unit, dan stasiun cabang 351. Totalnya ada 483 unit stasiun CNG.

Thailand juga sudah memiliki 352.625 kendaraan yang berbahan bakar gas. Sedangkan Indonesia hanya 5.690. Padahal Indonesia sudah mencanangkan program konversi gas semenjak 1987.

Yusep menegaskan, Indonesia memang tertinggal jauh. Padahal pemerintah sudah maksimal dalam program itu termasuk membagikan dua ribu converter kit kepada kendaraan BUMN dan BUMD. Sayangnya infrastruktur stasiun pengisian gas masih menjadi kendala.

Belum lagi anggapan masyarakat yang menganggap gas lebih berbahaya dari BBM. Padahal jika dihitung penggunaan bensin sebanyak 20 liter per hari yang mencapai Rp 130 ribu tak sebanding jika menggunakan gas yang hanya Rp 62 ribu. ‘’Masyarakat bisa menghemat 52 persen,’’ tutur dia.

Pemerintah sendiri sudah menargetkan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) kembali tahun ini. Sampai dengan 2013, total ada 32 SPBG dan 6 Mobile Refueling Unit (MRU). Sedangkan tahun ini akan ada penambahan 39 SPBG dan 7 MRU, sehingga total menjadi 71 SPBG dan 13 MRU.

Direktur Gas Bumi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Umi Asngadah mengaku program konversi BBM belum berjalan baik. Padahal pemerintah sejauh ini sudah mempunyai komitmen serius dalam percepatan program konversi tersebut. Kesungguhan pemerintah bisa dilihat dari sejumlah insentif yang diberikan kepada badan usaha yang bersedia membangun SPBG.
 
Insentif itu diantaranya pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), penurunan tarif listrik bagi SPBG dan pajak BBG. Selain itu, pemerintah sudah mengalokasikan gas bagi transportasi sebesar 35,15 juta kaki kubik per hari (milion metric standard cubic feet per day/mmscfd). ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya