Berita

Survei Duet Jawa-Jawa Idola Pilpres 2014 Meragukan

MINGGU, 23 FEBRUARI 2014 | 20:34 WIB | LAPORAN:

Hasil survei lembaga Survey & Polling Indonesia menyebutkan 51,4 persen publik mengidolakan pasangan capres-cawapres berlatar belakang etnis Jawa.  Kalangan pengamat politik meragukan hasil survei tersebut.

"Saya tidak percaya dengan hasil survei itu," kata pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens kepada Rakyat Merdeka Online di Jakarta (Minggu, 23/2).

Menurutnya, hasil survei itu tidak bisa dipercaya dan tidak menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia secara keseluruhan dengan sebenar-benarnya. Bisa saja, populasi sampel sebagian besar diambil dari suku Jawa.


"Masyarakat kita ini moderat dan berpikir egaliter," ujarnya.

Sehingga, sambungnya, kondisi ini membuat masyarakat Indonesia tidak mempersoalkan etnis, agama, golongan atau kelompok dalam menentukan pilihan pemimpinnya. Di samping adanya proses modernisasi politik di tanah air sendiri.

Boni menyimpulkan survei ini sarat kepentingan karena ada yang mengarahkan. Selain itu, ia berharap agar model survei yang menyorot peranan etnis seperti itu tidak terjadi lagi. Karena memang tidak sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia sekarang ini.

"Faktor sentimen kesukuan ada, tapi tidak menjadi faktor penentu pilihan," jelasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya