Berita

ilustrasi

Bisnis

Rugikan Negara Rp 628 Miliar BPK Usul Moratorium Tambang

Banyak Perusahaan Pertambangan Yang Ngemplang Pajak
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014 | 10:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anggota BPK Ali Masykur Musa mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 80 perusahaan tambang. Pemeriksaan itu dilakukan kepada 20 perusahaan tambang besar dan 60 perusahaan tambang kecil.

“Itu sudah selesai saya periksa. Tidak semua kami periksa, 80 perusahaan itu hanya sampel,” katanya di Jakarta, kemarin.

Dari data yang dimilikinya, tiap tahun pengemplangan pajak oleh perusahaan tambang terus meningkat. Karena itu, dia yakin tahun ini tunggakan pajak pertambangan akan terus meningkat.


Ali mencatat, pada 2011 tunggakan pajak sektor pertambangan sebanyak Rp 328 miliar. Kemudian naik menjadi Rp 486 miliar pada 2012. Tunggakan pajak sektor pertambangan makin menggila pada 2013 menjadi Rp 628 miliar.

Bahkan, kata dia, jika dikalkulasi secara keseluruhan, tak hanya soal ekonomi belaka, tapi juga berkaitan dengan kerugian lain. Misalnya deforestasi, kerugian sosial dan lainnya, potensi kerugian negara bisa mencapai Rp 1 triliun setiap tahun. â€Itu juga sejalan dengan data yang dipaparkan oleh KPK,” katanya.

Oleh sebab itu, dia merekomendasikan kepada pemerintah untuk menghentikan sementara (moratorium) pertambangan nasional. “Solusinya moratorium dulu. Kita kembali ke clean and green,” tekannya.

Selain pertambangan, Ali juga mendesak pemerintah segera menghentikan pemberian konsesi hutan untuk kebutuhan industri dan pariwisata. Menurutnya, sekarang Indonesia sudah dalam keadaan darurat lingkungan.

Direktur Indonesia Budgeting Center (IBC) Arif Nur Alam mengatakan, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan harus membuat terobosan dengan memaksa para pengusaha tambang batubara membayar pajak.

“Jangan melakukan pembiaran sehingga memungkinkan ruang pemutihan pajak bagi para pengemplang itu,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Arif, masalah pengemplang pajak tambang ini sangat serius. Pasalnya, mereka terus meningkatkan produksi sedangkan pendapatan negara dari sektor tersebut terus menurun.  Apalagi pemerintah sedang menggiatkan penerimaan negara dari sektor pajak.

Direktur Indonesia Resource Studies (Iress) Marwan Batubara menimpali, banyaknya perusahaan tambang yang menunggak pajak bukan hal baru. Selama ini memang perusahaan tambang banyak yang sengaja tidak mau bayar pajak
“Banyak perusahaan yang tidak terdaftar dan terkontrol oleh Ditjen Pajak. Apalagi mereka (Ditjen Pajak) juga tidak punya datanya,” kata Marwan.

Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesian Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas menambahkan, KPK seharusnya ketat mengawasi sektor pertambangan. Soalnya, penerimaan pajak dari sektor tambang banyak yang menguap.

Sebelumnya, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan, saat ini perusahaan tambang yang menunggak pajak masih banyak. Sebagian besar dari mereka adalah pengusaha tambang batubara kelas menengah. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya