Berita

foto:net

Bisnis

Baiknya, PGN Ambil Alih Pertagas Biar Pertamina Fokus di Minyak

JUMAT, 21 FEBRUARI 2014 | 21:27 WIB | LAPORAN:

Keberadaan para trader gassaat ini dinilai tidak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur gas.

Kepala Pengkajian Energi Universitas Universitas Indonesia, Iwa Garniwa mengatakan, selama ini, banyak dari broker gas itu mendapatkan konsumsi dari PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero). Hal ini dinilainya bukan merupakan bisnis yang baik karena tidak mengembangkan infrastruktur gas.

"Harusnya para trader yang beli gas dari  Pertagas itu juga bangun infrastruktur dalam rangka melengkapi infrastruktur gas di Indonesia," katanya saat dihubungi, Jumat (21/2).


Justru ia melihat pengembangan infrastruktur gas di Indonesia cenderung dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN). Adapun Pertagas, banyak mendapat warisan jaringan pipa dari induknya yaitu Pertamina. Beberapa proyek pipanisasi gas bumi yang harusnya diselesaikan Pertagas tak kunjung beres. Ia mencontohkan, pipanisasi Gresik-Semarang. Pertamina memenangkan tender pembangunan pipa Gresik-Semarang itu pada 2006 silam. Namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda akan dibangun.

Menurut Iwa, selayaknya infrastruktur gas di Indonesia bisa dibangun dan dikelola dengan maksimal. Hal ini bisa terjadi jika Pertagas terkelola lebih maksimal. Karenanya ia menyarankan, sebaiknya PGN segera mengakuisisi Pertagas.

"Saya setuju, PGN kemudian mengakuisisi Pertagas. Biarkan Pertamina konsentrasi di minyak, toh itu tugas mulia dan sesuai core bisnisnya," katanya.

Pertamina sebagai induk dari Pertagas, menurut dia, sudah tak perlu lagi mengurusi hilir gas dan fokus pada upaya untuk menaikkan lifting minyak.
 
"Jelas sangat aneh Pertamina yang sudah  lebih tua kalah dengan Grup Medco yang masih muda, sudah punya banyak ladang minyak di berbagai negara," kata Iwa.

"Biarkan perusahaan BUMN punya core bisnis masing-masing, bukan malah mendorong PGN diakuisisi Pertamina, itu jelas bukan penyelesaian cerdas menurut saya," imbuhnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya