Gara-gara upah uang lembur tidak dibayar, ratusan sopir dan kernet truk tangki di Depo Pertamina Tasikmalaya melakukan aksi mogok kerja. Mereka mendesak PT Patra Niaga dan Pertamina segera membayar upah lembur yang sudah 6 tahun belum dibayar. Akibat adanya aksi tersebut, distribusi pasokan BBM terancam tersendat.
Ya, aksi mogok yang dilakukan ratusan sopir dan kernet tangki Pertamina ini terjadi sejak pagi di jalan Letkol Basyir Surya Kota Tasikmalaya, Jum’at (21/2). Mereka menolak berangkat jalan, sebelum uang lembur dibayar Patra Niaga dan pihak Depo Pertamina Tasikmalaya.
Meski pihak Pertamina sudah memanggil dan meminta awak mobil tangki untuk berangkat menyalurkan pasokan BBM, namun mereka memilih diam dan berada di area lokasi Pertamina.
Tuntutan para sopir tangki tersebut yakni menagih janji PT Patra Niaga terkait pembayara upah uang lembur setiap sopir yang mencapai 50 hingga 80 juta rupiah. Selain itu mereka meminta agar pihak Pertamina bertanggungjawab dan bisa menyampaikan aspirasi hak para sopir ke PT Patra Niaga pusat.
Para sopir tangki kecewa dengan sikap PT Patra Niaga yang sudah hampir enam tahun, tidak membayar sepeser pun uang lembur untuk sopir dan kernet tangki.
“Saya dan teman teman tidak akan berangkat sebelum ada keputusan yang jelas dari pihak PT Patra Niaga dan Pertamina Tasikmalaya,†kata salah seorang sopir tangki, Ahmad Saepulmillah.
Akibat adanya aksi demo tersebut, pasokan BBM untuk wilayah Tasikmalaya, Ciamis, banjar dan Pangandaran terancam tersendat.
[zul]