Berita

Chairun Nisa/net

Hukum

Chairun Nisa: Terketuk Hati Saya Membantu Pak Hambit

Sangkal Semua Bukti-bukti Jaksa KPK
KAMIS, 20 FEBRUARI 2014 | 15:20 WIB | LAPORAN:

. Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Gunung Mas, Chairun Nisa klaim membantu Bupati non-aktif Gunung Mas, Hambit Bintih karena merasa iba. Dia kasihan jika Hambit kalah dalam gugatan pilkada yang diajukan oleh salah satu pasangan lawan itu.

Begitu dikatakan Nisa dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (20/2).

Dalam prosesnya, Nisa bertemu dengan Hambit di Hotel Sahid, Jakarta Pusat. Di pertemuan yang difasilitasi oleh Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Tengah, Rusliansyah itu, Hambit meminta dia mempertemukan dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.


"Terketuk hati saya dan bersedia membantu Pak Hambit. Dalam artian mempertemukan pak Hambit dengan Akil. Dengan maksud supaya Akil teguh pendirian yang menang ya menang. Saya bersedia membantu dengan mengirim sms ke Pak Akil," jelas Kader Partai Golkar itu.

Awalnya, kata Nisa, dia sudah meyakinkan Hambit agar tidak perlu menemui Akil. Musababnya, suara dari Hambit dengan pasangan penggugat, Jaya-Daldin terpaut jauh.

Nisa dalam kesempatan ini juga menjelaskan soal permintaan 3 ton emas dari Akil Mochtar. Kata Nisa, sepengetahuannya hal itu adalah guyonan atau bukan merupakan hal yang serius.

"Saya pikir bercanda, maka saya mengatakan, ya nanti saya akan bawakan truk untuk bawakan emasnya," kata Nisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jaksa KPK, Pulung Rinandoro.

Nisa baru sadar bahwa 3 ton itu adalah Rp 3 miliar yang harus disampaikan ke Hambit setelah mantan Ketua MK itu mengirimkan SMS lagi untuk menegaskan maksudnya. Soal pembagian jatah yang juga diutarakannya ke Akil Mochtar, Nisa juga bilang bukan merupakan hal yang serius.

Jaksa Pulung kemudian menanyakan reaksi Bupati Gunung Mas Hambit Bintih atas permintaan Akil tersebut kepada Nisa. Hambit, kata Nisa, mengeluh karena permintaan uang Rp 3 miliar terlalu besar baginya. Keluhan itu disampaikan Hambit saat keduanya bertemu di Hotel Borobudur.

"Beliau (Hambit) mengatakan, Rp 3 miliar ya buk, apa tidak bisa kurang. Saya katakan, Pak Hambit, ini memang permintaan yang banyak sekali. Lalu saya ulang lagi, Pak Hambit pede saja tidak perlu pakai seperti ini," kata Nisa.

Sementara soal jumlah Rp 3 miliar termasuk jumlah yang sedikit dibanding perkara lainnya, Nisa juga membantah pernah mengatakan itu. Kata-kata Nisa dalam SMS itu sebelumnya pernah dibacakan oleh Jaksa KPK dalam persidangan.

"Itu sudah saya bantah di sidang Hambit. Saya memang pernah dengar-dengar itu dari yang lain, tapi tak pernah bilang sedikit," demikian Nisa. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya