Berita

ray rangkuti/net

Politik

Bantuan Pemilu dari Australia Bikin Indonesia Tak Berkutik

KAMIS, 20 FEBRUARI 2014 | 11:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Memalukan bila pemerintah Indonesia, diwakili Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, hanya bisa menggerutu melihat sikap negara tetangga yang mengusik kedaulatan republik, yaitu Australia dan Singapura.

Singapura lancang memprotes penamaan kapal Usman-Harun dan melarang kapal itu melewati perairan mereka. Sementara soal Australia, terungkap lagi sebuah dokumen yang menunjukkan praktik penyadapan menyasar 1,8 juta nomor ponsel rakyat Indonesia.

"Dua tindakan ini hanya disambut gerutuan Menlu. Gerutuan ini muncul karena memang sulit bertindak tegas. Soal pokok tidak mandirinya kita sebagai bangsa, terus menerus dibuat tergantung pada asing, dari hal sepele hingga hal strategis," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, lewat pesan elektronik, Kamis (20/2).


Contoh paling kelihatan, pemerintah Indonesia tetap tidak berani memutuskan dan membatalkan bantuan Australia terhadap pemilu Indonesia. Ditengarai, hampir Rp 500 miliar bantuan Australia untuk pemilu Indonesia. Ini bagian dari hampir Rp 6,7 triliun total bantuan Australia ke Indonesia. Tentu saja bantuan-bantuan seperti ini membuat Indonesia seperti negara lemah dengan sikap mendua.

Ray tegaskan bahwa sejak awal organisasinya mendesak pemerintah Indonesia membatalkan bantuan-bantuan Australia dan negara asing lainnya, khususnya yang terkait pelaksanaan pemilu. Kebijakan itu tidak saja untuk memutus mata rantai ketergantungan, tapi sekaligus mencegah masuknya infiltrasi kepentingan Australia dalam pemilu Indonesia.

"Data-data pemilu Indonesia tentu amat penting bagi Australia dan juga banyak negara lain. Dengan mudahnya mereka mengakses data pemilu Indonesia, akan memberi jalan bagi negeri itu untuk melihat utuh lanskap politik Indonesia," jelas Ray.

Itulah mengapa lembaga donor asing seolah berlomba membantu pemilu Indonesia, khususnya yang terkait pengembangan data pemilu (data pemilih, dapil, hasil perolehan suara). Dengan kejadian penyadapan berulang kali oleh Australia, mestinya makin memberi kesadaran pemerintah untuk segera mengembalikan dana bantuan Australia terhadap pemilu Indonesia.

"Ini era di mana pemilu Indonesia benar-benar kita kelola secara mandiri," tandasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya