Berita

PT Timah (Persero) Tbk

Bisnis

Timah Andalkan Transaksi Bursa Komoditi Indonesia

Catat Laba Bersih Rp 515,1 Miliar
RABU, 19 FEBRUARI 2014 | 09:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Timah (Persero) Tbk mencatat laba bersih hingga akhir 2013 sebesar Rp 515,1 miliar. Laba bersih tersebut tumbuh 19 persen dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 431,6 miliar. Sementara laba bersih per saham menjadi Rp 108 dibandingkan akhir 2012 senilai Rp 80 per saham.

“Lebih tingginya laba bersih perseroan pada tahun 2013 antara lain disebabkan perbaikan Sistem dan efisiensi,” kata Seketaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho, kemarin.

Menurut Agung, laba bruto perseroan hingga 2013 mencapai Rp 1,4 triliun atau 13 persen lebih tinggi dibandingkan laba bruto 2012 sebesar Rp 1,2 triliun.


Selain itu, beban pokok pendapatan turun 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 6 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 4,4 triliun pada tahun ini.

Laba sebelum pajak lebih tinggi 32 persen dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 607,9 miliar menjadi Rp 801,5 miliar. Sedangkan total aktiva perseroan naik sebesar 29 persen dari Rp 6,1 triliun pada tahun lalu menjadi Rp7,8 triliun tahun ini.

Agung menjelaskan, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 24/2012 yang berlaku awal tahun 2013 mengharuskan perseroan melakukan perbaikan sistem penambangan dan pola kemitraan.

Selain itu, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 32/2013 berlaku 30 Agustus 2013 mengharuskan perseroan melakukan penjualan logam baloknya melalui satu pintu yaitu Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia.
“Kondisi ini memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan,” ungkapnya.

Agung meyakini, melalui perdagangan Bursa Komoditi akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha penambangan di Indonesia serta dapat mendongkrak harga timah dunia, mengingat posisi Indonesia sebagai eksportir terbesar di dunia.

Oleh karena itu tidak salah bila Indonesia mendeklarasikan tahun 2014 sebagai tahun kebangkitan pertimahan Indonesia dan tahun 2015 Indonesia sebagai penentu harga timah dunia.

Namun, kata Agung, hal itu bisa terjadi dengan syarat semua pelaku usaha penambangan baik regulator, pelaku usaha dan masyarakat penambangan mendukung terlaksananya good mining practices. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya