Berita

tersangka MN

Hukum

Komplotan Pencuri Spesialis Mini Bus Dibekuk

SELASA, 18 FEBRUARI 2014 | 18:15 WIB | LAPORAN:

. Petugas Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap dua anggota komplotan pencuri spesialis mobil jenis mini bus. Keduanya ditangkap pada 14 Februari lalu dalam sebuah penyergapan di wilayah Bogor, Jawa Barat.

"Kita tangkap dua tersangka atas inisial MN yang bertugas sebagai pemetik di lapangan, dan inisial MAG sebagai penadahnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Selasa (18/2).

Dia menjelaskan, komplotan yang didalangi tersangka MN ini mengkhususkan diri dalam pencurian terhadap kendaraan roda empat seperti Suzuki Carry Futura. Baik tipe mini bus maupun pick up di wilayah DKI Jakarta.


Komplotan ini melakukan pencurian dengan cara merusak pintu mobil pakai kunci letter T. Setelah berhasil masuk ke dalam, mereka mengganti kunci kontaknya dengan starter switch yang sudah disiapkan. Tak perlu waktu lama, mesin mobil mudah dinyalakan karena kunci kontaknya sudah diganti.

"Pengakuan mereka sudah melakukan enam kali aksi pencurian. Mobil hasil curian dijual seharga Rp 4 juta hingga Rp 6 juta per unit," jelas Rikwanto.

Mobil hasil curian kemudian diserahkan kepada tersangka MAG untuk dijual di luar Jakarta. Selain itu, ada pula mobil yang dipreteli onderdilnya atau dijual satuan secara terpisah.

Polisi kini masih memburu tiga anggota komplotan ini yang berhasil menghindari penangkapan. Tersangka MN sendiri terpaksa dihadiahi timah panas pada bagian betis kaki kanan karena mencoba melarikan diri saat akan ditangkap.

"Masih dikembangkan juga untuk lokasi-lokasi yang pernah mereka datangi untuk lakukan pencurian," tegas Rikwanto.

Dari tangan kedua tersangka disita barang bukti berupa satu unit mobil Suzuki Carry Futura mini bus warna merah bernopol B 1632 RX, satu sepeda motor Honda Beat nopol F 6857 CK milik tersangka MAG, dan satu unit starter switch yang biasa digunakan untuk mencuri mobil.

Dua tersangka tersebut dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya