Berita

Kasus Penjiplakan Anggito Abimanyu Menggemparkan

SENIN, 17 FEBRUARI 2014 | 23:47 WIB

Kasus plagiarisme yang dilakukan akademisi UGM sekaligus Dirjen Haji Anggota Abimayu menggemparkan dunia maya. Berbagai komentar muncul di jagad twitterland. Ada yang merasa prihatin, sedih, kecewa, tapi ada juga yang mengaku salut atas sikap Anggito yang langsung mundur dari jabatan dosen UGM.

Anggito diduga melakukan plagiarisme dalam tulisannya di rublik opini Kompas edisi Senin, 10 Februari 2010 yang berjudul, Gagasan Asuransi Bencana. Beberapa bagian dalam tulisan tersebut ternyata sangat mirip dengan karya Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan yang lebih dulu diterbitkan di rublik opini Kompas edisi 12 Juli 2006 dengan judul yang hampir sama, Menggagas Asuransi Bencana.

Menyikapi hal ini, Anggito siang tadi menggelar konferensi pers di UC Resto di Bulaksumur, UGM. Dia ditemani Rektor UGM Prof Dr Pratikno dan Dekan FEB Prof Dr Wihana Kirana Jaya. Merasa bersalah dan tidak mau membebani nama besar UGM, Anggito menyatakan mundur dari dosen UGM.


"Demi mempertahankan kredibilitas UGM sebagai Universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab akademik, saya, telah menyampaikan permohonan pengunduran diri sebagai dosen UGM kepada Rektor UGM,” ucapnya.

Soal dugaan plagirisme, Anggito beralasan telah terjadi kesalahan pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadinya. “Atas kejadian itu saya menyatakan penyesalan dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada rektor dan civitas akademika UGM, dekan dan para dosen FEB UGM, mahasiswa dan alumni UGM, Harian Kompas dan pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dengan adanya tulisan saya tersebut, khususnya saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan,” ucapnya.

Anggito mengaku telah khilaf dalam membuatan tulisan itu. “Saya akui, saya khilaf,” ucapnya.

Anggta memastikan, tulisan yang dikirim ke Kompas adalah tulisan dirinya, bukan tulisan asisten yang bertugas sebagai ghost writter. Bahkan, yang mengirim tulisan tersebut ke Kompas juga dirinya sendiri, bukan orang lain.

Walau sudah menyatakan minta maaf, beberapa pihak masih heran atas aksi plagiarisme yang dilakukan Anggita. Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Syamsuddin Haris geleng-geleng kepala dengan kejadian ini.

"Saya tidak mengerti apa yang dicari Anggito A. AA memiliki jabatan yang tinggi dan sangat terkenal, apa yang dicari,” ucapnya di akun @sy_haris. Peneliti sekaligus akademisi UIN Jakarta Burhanuddin Muhtadi menyatakan hal sama. “Sama Prof, apa yang dicari Anggito?” kicaunya di akun @BurhanMuhtadi.

Mantan Ketua MK yang sekarang menjabat Ketua Dewan Pengawas Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie berharap, kasus Anggito bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat. “Kasus plagiat oleh Anggito perlu jadi pelajaran bahwa dengan canggih dan mudahnya manfaat ICT, kita mudah terperosok dalam praktik contek menyontek,” ujarnya di akun @JimlyAs.

Akun @addeLeandro mengaku prihatin dengan kejadian plagiarisme tersebut. Dia melihat, Anggito kurang sabar dalam menulis sehingga terjebak aksi jiplak. Akun @dinpras juga sangat sedih karena kejadian ini. Apalagi, Anggito adalah salah satu idolanya. “My idol, hiks,” kicaunya.

Poltisi muda Golkar Indra J Piliang dalam akun @IndraJPiliang tetap salut ke Anggito. “Sampai kasus plagiat ini terjadi, integritas seorang Anggito tetap bisa diacungi jempol. Ibarat pendaki, ia terjatuh di batu kerikil,” ucapnya.

Akun @pinguinprop menyatakan, sikap Anggito yang mengakui kesalahan dan langsung mundur dari UGM adalah tindakan ksatria. Tindakan seperti ini jarang dilakukan pejabat di Indonesia. “Angkat topi pada pengunduran diri Anggito Abimanyu sebagai dosen UGM karena kasus plagiat. Jantan dan punya rasa malu,” timpal akun @ainurohman.

Sementara akun @taufiqlabera menilai, kasus Anggito adalah masalah kecil. Di Indonesia, ada banyak kasus plagiarisme yang lebih parah. “Kasus plagiat yang konon oleh pak Anggito Abimanyu adalah rahasia yang umum,” ujar akun @odende.

Sedangkan akun @rastipusrin masih tidak percaya Anggito melakukan plagiarisme. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya