Berita

Jusuf Kalla

JK: Sekarang Ini Momentum yang Tepat Ciptakan Perdamaian

SENIN, 17 FEBRUARI 2014 | 18:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Setiap orang punya keinginan hidup dalam kedamaian dan ketenangan. Karena itulah, dalam Islam setiap bertemu orang saling mengucapkan assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Artinya saling mendoakan keselamatan.

"Dalam agama Kristen disebut shalom, yang artinya kurang lebih sama," ujar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara pada acara launching kedua Mahathir Global Peace School dan kuliah umum "Global Peace and Conflict Resolution"di Kuala Lumpur, Malaysia (Senin, 17/2).

Mahathir Global Peace School merupakan hasil kerja sama antara Perdana Global Peace Foundation dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.


Namun, kata JK melanjutkan penjelasannya, sekarang ini konflik terjadi, dan saling bunuh antar umat manusia di beberapa tempat, yang menyebabkan jutaan orang meninggal dunia. Bahkan, sempat ada teori, kalau ingin damai, maka harus siap berperang.

"Mengapa ada perang? Karena rasa takut, rasa takut bisa membuat yang lain merasa tak aman. Kenapa Irak perang? Mungkin karena Saddam punya senjata, tapi mungkin karena alasan ekonomi. Mereka membuat banyak alasan untuk perang," jelasnya.

Menurut JK, teori ini harus diubah. Dan saat ini momentum yang tepat untuk membangun perdamaian.

"Kita ketahui, setelah perang dunia kedua, ada dua kekuatan yang membuat kita terpisah Barat dan Timur selama masa perang dingin. Setelah perang dingin, ada satu super power. Tapi setelah kriris ekonomi, tak ada lagi super power. Ini jalan untuk membuat kedamaian," jelas Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya