Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI) menantang 19 tokoh untuk maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Ke-19 dari latar belakang kepala daerah, akademisi, aktivis sosial, dan pengusaha itu dinilai layak menjadi capres karena mempunyai rekam jejak yang baik, berprestasi, dan mampu menginspirasi banyak orang.
"Kita hanya membukakan mata publik, bahwa kita tidak kekurangan orang baik. Banyak pendekar-pendekar bagus, tapi tidak mau turun gunung. Nah, KBPI menjemput dan mengimbau, bahkan menantang untuk maju di Pilpres," jelas salah seorang penggagas KBPI, Prof. Hamdi Muluk kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 13/2).
Atas pertimbangan itu pula, dia menjelaskan, pihaknya tidak menyodorkan nama Rizal Ramli karena mantan Menko Perekonomian itu sudah ikut dalam Konvensi Capres Rakyat. "Pak Rizal sudah ikut Konvensi rakyat, jadi sudah masuk orbit capres," jelasnya.
Begitu juga dengan Joko Widodo. Gubernur DKI Jakarta itu tidak termasuk dalam 19 tokoh tersebut karena sudah hampir pasti didukung PDI Perjuangan. "Apalagi Jokowi sudah digadang-gadang lembaga survei. Kalau sudah digadang-gadang, nggak usah lagi," imbuhnya.
Pun demikian dengan Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak ditantang untuk maju capres karena sudah dinominasikan PKB sebagai salah seorang capres. "Pak Mahfud sendiri sudah bersedia," jelasnya.
Bagaimana dengan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla, yang masuk dalam 19 tokoh tersebut padahal sebelumnya mantan Wapres itu termasuk yang dilirik PPP dan PKB? Saat ditanya hal tersebut, Hamdi Muluk berdalih, saat itu, baik JK dan partai tersebut belum ada ketegasan.
19 tokoh yang ditantang KBPI untuk maju di Pilpres 2014 itu adalah Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng), Suyoto (Bupati Bojonegoro) dan Rustriningsih (mantan Wagub Jawa Tengah). Mereka dari kalangan dari birokrat atau kepala daerah.
Sementara dari kelompok penggiat sosial adalah Jusuf Kalla (mantan Wapres), Tri Mumpuni (wirausaha sosial) dan Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum PP muslimat NU). Dari intelektual ada dua akademisi UI Imam B. Prasojo dan Faisal Basri serta pakar bidang teknologi informasi Onno Widodo Purbo.
Selain dari unsur kepala daerah, aktivis sosial, dan intelektual, KBPI juga menjaring dari kelompok pengusaha. Mereka adalah Dr Taher (Bos Mayapada), Agung Prasetyo (CEO Kompas Gramedia), Chairul Tanjung (Trans Group), Sri Mulyani (World Bank), Ignatius Jonan (PT KAI), Emirsyah Sattar (Garuda Indonesia), Sudhamex (Garuda Food) dan Beti Alisyahbana (IBM Asia Pasifik).
[zul]