Berita

ilustrasi

Bisnis

Indonesia Beli Sapi Yang Berat Badannya Ringan

Kemendag Berencana Impor Dari Australia
SENIN, 10 FEBRUARI 2014 | 09:16 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana impor sapi betina dari Australia dan proses pemasukannya dimulai semester II mendatang.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi mengatakan, persiapan mengimpor sapi indukan dalam jumlah besar akan memakan waktu cukup lama, sehingga sebagian perusahaan baru dapat merealisasikannya pada semester II tahun ini.

“Itu harus ada persiapan. Ini manajemen dari penggemukan dan manajemen untuk pembibitan kan berbeda tentunya. Mereka harus siapkan kandangnya, makanannya lebih banyak. Itu kan harus ada,” jelasnya.


Bachrul mengatakan, beberapa dari pelaku usaha  telah siap dengan infrastruktur yang dibutuhkan. Mereka hanya perlu menambah kapasitas. Namun, masih banyak perusahaan yang butuh waktu pembenahan yang panjang.

Dia menjelaskan, pemerintah tengah mengupayakan pemberian insentif bagi importir yang mendatangkan sapi indukan. Apabila, insentif tersebut telah siap, Kemendag mengharapkan sapi betina produktif yang dapat diimpor menembus satu juta ekor, sehingga populasi sapi dalam negeri dapat pulih kembali.

Untuk dapat mencapai pembahasan soal insentif tersebut, kata dia, manajemen perusahaan penggemukan dan pembibitan harus memiliki satu pendekatan yang sama.

Bachrul menegaskan, pemerintah mewajibkan para importir membeli minimal 25 persen dari jumlah impor sapi bakalan yang diajukan atau yang disepakati oleh Kemendag. Untuk memenuhi kebutuhan 25 persen sapi indukan itu, total jumlah impor sapi indukan diperkirakan mencapai 185.000 ekor.

Kepala Eksekutif Asosiasi Eksportir Ternak Australia Ben Hindle mengatakan, hingga saat ini Indonesia masih mengambil semua jenis ternak sapi, tapi kebanyakan yang memiliki berat badan ringan.

“Karena kondisi di sebagian besar wilyah Queensland yang kering, fokus mereka kini adalah soal berat badan,” ujar Hindle kepada radioaustralia.net.au.

Mengenai rencana Indonesia untuk menegakkan aturan 25 persen sapi indukan, dia mengatakan hal tersebut belum jadi kenyataan. “Aturan ini belum terpenuhi dalam jangka pendek dan juga bukan sebuah peraturan yang sudah sah secara mengikat,” katanya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya