Berita

Dana Haji Rp 60 T Jangan Cuma Didepositokan

RABU, 05 FEBRUARI 2014 | 18:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan, dana haji yang kini sebesar Rp 60 triliun lebih jangan dibiarkan diam di deposito. Sebab, sampai saat ini pun terbukti bunganya tak bisa mengejar angka penurunan nilai rupiah.

"Sekarang bunga depositonya sekitar 6 persen, tapi rupiah kita terpuruk 20 persen (terhadap dollar)," kata JK pada acara peluncuran buku 'Tangan Tak Terlihat' karya Dirjen Haji Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, di Jakarta, (Rabu, 5/2).

Hadir dalam acara peluncuran buku tersebut antara lain Pemimpin Group Mizan Haidar Bagir, Ketua Baznas Didin Hafiduddin, dan Pemilik CT Group Chairul Tanjung dan bebebarapa pimpinan bank-bank syariah dan konvensional.


Karena itu, JK memberikan dua solusi pengelolaan dana haji. Pertama kurangi uang muka lalu dilunasi kelak ketika waktu hajinya tiba. Kedua investasikan ke sektor riil dengan benar.

"Kalau cuma di deposito, dana bisa tergerus," ungkap Ketua Dewan Masjid Indonesia ini, dalam rilis yang diterima sesaat lalu.

JK mengungkapkan, pengelolaan haji ini bukanlah hal mudah. Sebab ketika 'barang' dibeli, tidak bisa waktu itu juga digunakan, butuh belasan tahun untuk bisa berangkat haji setelah lunas. "Haji ini tidak seperti beli mobil atau rumah yang dipakai dulu baru bayar. Belasan tahun baru berangkat," katanya yang disambut tepuk tangan hadirin. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya