Berita

Dede Ida Suhendra

Bisnis

Kementerian ESDM Tantang Newmont Ke Badan Arbitrase

Terkait Bea Keluar 25 Persen
RABU, 05 FEBRUARI 2014 | 07:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dede Ida Suhendra mempersilakan PT Newmont Nusa Tenggara menempuh jalur hukum ke Badan Arbitrase Internasional menyoal penarikan pungutan bea keluar (BK) 25 persen.

Dede mengatakan, pungutan BK harus dipenuhi perusahaan tambang yang belum mampu menggelar kegiatan pemurnian di dalam negeri.

“Silakan saja Newmont mengadukan ke Arbitrase, justru kami senang. Kan prosesnya bisa cepat,” tegasnya.


Akibat penolakan itu, rencana produksi perusahaan tambang AS tersebut tahun ini masih belum disetujui pemerintah karena belum adanya kesepakatan BK.

Dede menegaskan, landasan isi kontrak tidak kuat untuk menolak BK. Pasalnya, Kontrak Karya (KK) tersebut dibuat berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 1967 dan sekarang UU tersebut sudah digantikan fungsinya dengan UU Mineral dan Batubara (Minerba). Bahkan, pihaknya optimistis menang jika perkara itu dibawa ke Arbitrase.

Newmont Mining Corporation, induk perusahaan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) secara tegas menolak pungutan BK. Hingga sekarang, perusahaan tersebut terus berupaya mempertanyakan kebijakan itu kepada Pemerintah Indonesia.

Senior Vice President of Newmont Indonesia Blake Rhodes mengatakan, dalam KK sudah dijelaskan hak bagi Newmont dalam menggelar produksi maupun kegiatan ekspor dari hasil tambang konsentrat tembaga di Batu Hijau.

Bahkan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk menempuh jalur hukum manakala pembahasan ini tidak menemui jalan keluar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebelum pemberlakuan pelarangan ekspor awal tahun ini, terjadi kenaikan ekspor biji, kerak dan abu logam pada Desember lalu dibanding November naik 40,18 persen. Jika pada November nilai ekspornya sebesar 696 juta dolar AS, maka Desember nilainya meningkat 975,7 juta dolar AS. Kenaikan juga terjadi dari sisi volume ekspornya.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya