Berita

Politik

Kuasa Hukum Rizal Ramli Minta Palmer Cs Klarifikasi Somasi yang Tidak Jelas

SELASA, 28 JANUARI 2014 | 14:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dalam tiap persoalan, musyawarah adalah jalan terbaik. Tetapi, dalam hal mengajukan somasi, tentu saja pihak yang melemparkan somasi itu harus terlebih dahulu mengklarifikasi tentang status dan kualitas somasi tersebut.

Demikian disampaikan salah satu kuasa hukum tokoh oposisi nasional Rizal Ramli, Leonard Simorangkir. Ia menanggapi pernyataan Ketua Tim Advokat dan Konsultan Hukum SBY dan Keluarga, Palmer Situmorang.

Rizal Ramli mendapat somasi dari pengacara SBY karena pernyataannya di media massa soal gratifikasi jabatan terhadap Boediono yang berkaitan dengan langkah bail out Bank Century. Namun, selaku kuasa hukum SBY, Palmer tekankan bahwa pihaknya sangat mengedepankan musyarawah untuk menyelesaikan setiap masalah.


Leonard mengaku, pihak Rizal Ramli selalu menyambut baik ajakan musyawarah. Tapi sayangnya, somasi yang dilayangkan SBY dan kuasa hukumnya itu sendiri belum tuntas.

"Dua hal yang perlu diklarifikasi, somasi yang diajukan kuasa hukum harus jelas untuk kepentingan dan atas nama siapa. Persoalan kedua, substansi dari somasi harus jelas, apa yang jadi substansi dan apa yang diminta dalam somasi tersebut," kata Leonard saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Selasa, 28/1).

Dalam somasi yang dikirimkan Palmer Situmorang Cs, mereka bertindak atas nama presiden, pribadi dan keluarga. Padahal, tegas Leonard, tiga hal tersebut tidak boleh dicampur aduk.

"Kalau presiden ada jalurnya untuk somasi, pribadi ada jalurnya. Dan atas nama keluarga itu maksudnya siapa? Ini harus clear agar tak jadi salah paham. Soal substansi somasi pun harus dijelaskan sendiri oleh kuasa hukum, bukan jubir presiden," terang Leonard yang juga menjabat Ketua Majelis Etik Perhimpunan Advokat Indonesia.

Menurut Leonard, kalau kedua hal itu sudah jelas maka tiap persoalan akan dapat dituntaskan dengan musyawarah.

"Rizal Ramli akan siap melaksanakan penyelesaian musyawarah. Tetapi soal hal apa yang dibahas, harus jelas dulu baru bisa bicara," tambahnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya