Banjir yang merendam jalur pantura Cirebon, Indramayu hingga Subang membuat akses jalan tidak bisa dilewati selama 4 hari terakhir.
Untuk mensiasati terlambatnya pengiriman barang, baik berupa bahan pokok atau barang-barang industri, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) menyarankan para pengusaha memanfaatkan jasa layanan kereta api.
Kadishub Jawa Barat Deddy Taufik, menjelaskan, banjir yang terjadi di jalur pantura cukup parah karena ketinggiannya mencapai 40-50 centimeter.
"Solusi ke depan, perlu pengalihan angkutan darat melalui jalan raya ke kereta api agar dalam pengiriman barang tidak terhambat," katanya kepada wartawan saat ditemui di Bandung, Kamis (23/1).
Dikatakan Deddy, para pengusaha bisa datang ke Terminal Peti Kemas dan Barang (TPKB) Gedebage.
"Bisa dioptimalkan para pengusaha angkutan barang. Karena keberadaan dry port tersebut bisa memangkas persoalan terhambatnya pengiriman barang yang dihadang banjir pantura," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk para penumpang ke arah Cirebon juga bisa menggunakan kereta api Ciremai Express rute Bandung-Cirebon yang berangkat sehari dua kali. "Dengan begitu tidak akan terhambat oleh banjir pantura saat melewati banjir pantura," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dan melakukan pengalihan arus lalu lintas.
"Ini kami intensifkan sejak kejadian banjir memutus jalur Pantura. Pengalihan lalu lintas tersebut yakni kendaraan dari arah Jakarta keluar dari Tol Sadang. Lalu dari arah Jakarta melalui Tol Purbaleunyi ke arah tengah (Sumedang) dan ke arah selatan (Garut-Tasik). Dari arah Cilacap diarahkan menuju Ciamis, Tasikmalaya, Garut," tandasnya.
[zul]