Berita

KBS

Nusantara

Bahkan Jatah Binatang Aja Dikorup

SENIN, 20 JANUARI 2014 | 22:18 WIB | LAPORAN:

Kematian Micheal, singa jantan yang tergantung di Kebun Binatang Surabaya (KBS) awal Januari lalu berbuntut panjang. Siang tadi (Senin, 20/1), Walikota Surabaya Tri Rismaharani mendatangi KPK untuk melaporkan dugaan korupsi yang terjadi di KBS. Aksi Risma mendapat dukungan penuh publik di dunia maya.

Risma menyatakan, banyak kejanggalan yang terjadi dalam penggelolaan KBS sebelum diambil Pemkot Surabaya. Sekitar 420 ekor satwa hilang. “Hewan-hewan yang hilang itu adalah hewan yang dilindungi dan langka,” ujar Riswa usai lapor KPK.

Setelah ditelusuri, ternyata hewan-hewan tersebut ditukar dengan mobil dan tanah. “Saya pernah cek, ini kok ada hewan yang ditukar sama mobil Innova dan tanah. Saya juga dikejar-kejar untuk menukarkan beberapa hewan dengan mobil,” beberanya. Salah satu koleksi yang hilang adalah komodo yang nilainya ditaksir sekitar Rp 600 juta.


Mendapati kenyataan ini, Risma sangat bingung. Setahunya, dalam peraturan kebun binatang, satwa koleksi tidak boleh ditukar dengan barang apapun. Namun, direksi lama sudah terlanjur menerima mobil dan tanah, sehingga ada pihak yang mengejarnya untuk segera menyerahkan beberapa hewan.

“Setelah kami ambil alih, kok ada yang mengejar-ngejar saya untuk menukarkan hewan-hewan itu. Makanya saya ke sini sekalian mau menanyakan secara hukum bagaimana,” tambah Risma.

Risma sudah menyetorkan sejumlah nama yang dicurigai terkait penukaran hewan itu ke KPK. Namun dia enggan mengungkap nama-nama yang dilaporkannya itu. “Pokoknya ada,” ucapnya.

Pihak KPK akan menelaah laporan Risma. “Sesuai prototipe pengaduan melalui proses telaah. Tahapannya apakah ada unsur tindak pidana atau tidak, kedua pelaporan itu masuk domain wewenang KPK atau tidak,” ujar Jubir KPK Johan Budi SP.

Johan mengatakan tenggat waktu penelaahan itu lamanya 30 hari. “Dalam waktu 30 hari disampaikan ke pelapor,” katanya.

Di twitter, twips godeg-godeg mendengar ada hewan yang ditukar tanah dan mobil. “Jatah binang aja dikorup, itu tanda-tanda koruptor lapar,” kicau akun @peri_fery. “Bahkan kebun binatang aja dikorupsi. Kurang gila apa Indonesia ini? Jangan masukkan koruptor ke penjara. Masukkan aja ke nereka, sekarang,” geram akun @positivisme.

Akun @mbawied mendukung aksi Risma membersihkan KBS dari pengurus lama yang diduga korup. “Lanjutkan Bu. Satwa-satwa itu berhak untuk hidup layak,” kicaunya.

Sedangkan @QUEEN_OF_BEE menyarankan KBS diserahkan ke swasta. Karena, kalau pejabat pemerintahan yang mengelola rawan disalahgunakan. “Tapi awas, jangan sampai KBS berubah jadi mall,” pesannya.

Facebooker Uce Psb menyatakan, tukar guling binatang dengan mobil menandakan moral bangsa sudah benar-benar rusak. Kata dia, sekalian saja KBS-nya dijual. “Jiiiiaaaahh, manusia sekarang udah nggak sungkan-sungkan lagi makan harta haram,” tulis akun Dewi Asjarmara.

Pembaca yahoonews dengan akun Wizz meminta Risma dan KPK tidak segan-segan menindak tegas mengelola KBS yang terbukti menyalahgunakan wewenang. “Kalau perlu, dipenjara di kandang satwa yang sudah dicolong. Bisa di kandang macan atau beruang. Gantian , kalau perlu kandang macan atau beruang, lumayan buat hibur warga,” usulnya.

Kaskuser d[A]ni mendukung langkah Risma. Kata dia, pengelolaan KBS yang buruk mencoreng nama Pemkot Surabaya. “Pengelolaan KBS yang bobrok, bisa membuat buruk citra pemerintahan Ibu Risma,” ujarnya.

Akun siti.laela di Kaskuser juga mendukung Risma. “Berantas terus praktik korupsi Bu,” dukungnya.

Sedangkan akun simplysimple berguyon dengan menyama-nyamakan nama hewan yang ditukar dengan mobil. Kata dia, apa cukup jika kijang di KBS ditukar dengan Kijang Innova. “Saya langsung kepikiran pertukarannya seperti itu. Adil. ha ha ha,” ujarnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya