Berita

Bara Hasibuan/net

Nusantara

Ketua DPP PAN Minta Banjir Sulut Jadi Bencana Nasional

SENIN, 20 JANUARI 2014 | 16:58 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di provinsi tersebut selama 14 hari, yaitu 15-28 Januari 2014. Dengan adanya status tanggap darurat ini, Pemprov Sulut dapat mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki, baik logistik, peralatan, sumberdaya manusia, dan penyelamatan.

Namun menurut Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan, meski Pemprov Sulut telah mengerahkan segala kemampuan untuk memulihkan situasi bencana, upaya tersebut dirasa masih sangat kurang.

"Bahkan, bantuan yang dikirimkan pemerintah pusat melalui BNPB belum cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan korban bencana saat ini," terang Bara dalam rilisnya, Senin (20/1).


Bencana di kota Mando ini merupakan yang terparah, sebanyak 40 titik bencana dari 9 kecamatan, 250 rumah hanyut terkena banjir dan longsor, kemudian diikuti Minahasa. Selanjutnya 80 ribu warga di Sulut menjadi korban, dimana 15 ribu warga mengungsi di tempat pengungsian baik di sekolah, rumah, gereja dan kantor. Dan pascabencana banjir ini, aktivitas belajar siswa pun terganggu, karena sekitar 80 sekolah di Kota Manado tak bisa digunakan.

"Setelah mengunjungi 10 lokasi bencana yang tersebar di kota Manado dan Minahasa serta melihat langsung kerusakan yang begitu luar biasa, saya mendesak pemerintah pusat untuk segera mendeklarasikan bencana banjir Manado ini sebagai bencana nasional," tegas Bara Hasibuan.

Bara memaparkan, sangat banyak korban yang belum mendapatkan bantuan ataupun perhatian dari pemerintah. Kebutuhan pokok seperti air bersih, makanan dan pakaian belum maksimal diberikan. Belum lagi penanganan setelah bencana seperti penyemprotan lumpur yang masih sangat dibutuhkan.

"Walaupun banyak pihak yang telah turun tangan memberikan bantuan langsung, namun melihat dampak dan kerusakan yang begitu luar biasa, bantuan-bantuan tersebut belumlah cukup," terangnya. Untuk itu, tambah Bara, keterlibatan penuh dan usaha serius dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya