Berita

rizalramli/net

Rizal Ramli Bertekad Teruskan Perjuangan Bung Karno dan Gus Dur

SABTU, 18 JANUARI 2014 | 23:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Praklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Sukarno, ingin menjadikan negeri ini negara yang kuat dan mandiri. Karena itu, Presiden pertama RI tersebut memperkenalkan konsep Tri Sakti atau berdaulat secara politik; berdikari secara ekonomi; dan berkepribadian secara sosial budaya.

Demikian disampaikan Capres Konvensi Rakyat DR. Rizal Ramli dalam diskusi "Mencari Pemimpin Beneran, Popularitas Vs Kapabilitas" di Cafe Jus Kuphi, Medan, petang tadi (Sabtu, 17/1).

Selain Rizal, juga hadir dua peserta Konvensi Capres Rakyat, Isran Noor (Bupati Kutai Timur) dan Sofyan Saury Siregar (Rektor Islamic University of Europe Rotterdam, Belanda).


Rizal Ramli bertekad memperjuangkan cita-cita besar Sukarno itu. Apalagi, dia punya beberapa kesamaan dengan Sukarno yang bisa dijadikan sebagai modal. Dua di antaranya adalah sama-sama alumni Institut Teknologi Bandung dan keduanya juga pernah mendekam dipenjara. Sukarno dibui pemerintah kolonial; sedangkan Rizal Ramli dikerangkeng rezim Orde Baru.

"Saya dipenjara di Suka Miskin, tempat Bung Karno dulu pernah dipenjara," tuturnya.

Selain Bung Karno, Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) ini juga ingin meneruskan perjuangan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid. Hubungan Rizal dengan mantan Ketua Umum PBNU yang akrab disapa Gus Dur itu sangat dekat.

"Saya sahabat dan santri Gus Dur, yang memperjuangkan pluralisme. Yaitu, tidak rakyat yang tertindas secara politik, ekonomi, dan sosial. Saya akan melaksanakan cita-cita Gus Dur dan Bung Karno. Kalau itu dilaksanakana, saya yakin Indonesia bisa jadi negara hebat," tegas Menko Perekonomian era Pemerintahan Gus Dur yang kerap disapa RR1 ini.

Lebih jauh, dia menjelaskan, untuk menjadikan Indonesia negara yang hebat dibutuhkan orang-orang sableng, yang berani melawan arus. Selain itu juga perlu pendekatan nonkonvensional untuk menghasilkan pemimpin yang mumpuni. Konvensi capres rakyat yang ia ikuti saat ini adalah salah satu contoh nonkonvensional dalam melahirkan pemimpin itu.

Alasannya, Konvensi Rakyat merupakan ajang adu debat, adu gagasan serta visi-misi untuk membenahi Indonesia. "Jadi ini bukan konvensi pencitraan," ungkapnya menyindir Konvensi Capres yang digelar Partai Demokrat.

Lewat debat, rakyat akan tahu kapasitas dan kapabilitas capres tersebut. Dengan itu, pemenang Konvensi Capres Rakyat akan mendapatkan elektabilitas tinggi. Kalau sudah demikian, sambungnya menambahkan, partai akan ramai-ramai melamar seperti dialami Joko Widodo saaat ini.

Besok, tujuh peserta Konvensi Rakyat akan mengikuti debat di gedung Medan International Convention Center (MICC). Medan merupakan kota kedua, setelah Surabaya, dari delapan kota yang direncanakan sebagai tempat pelaksanaan adu gagasan tersebut.

Ketujuh peserta Konvensi Capres Rakyat itu adalah Rizal Ramli, Isran Noor, Prof. Sofyan Sauri Siregar, aktivis perempuan, Anni Iwasaki; pengusaha, Ricky Sutanto; mantan aktivis, Tony Ardi; dan mantan Menkum HAM Yusril Ihza Mahendra. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya