Berita

Gramedia Disebut Tolak Buku Republik di Ujung Tanduk Karya Aktivis Hatta Taliwang

RABU, 15 JANUARI 2014 | 15:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Satu lagi karya pemikiran dilarang masuk toko buku.

Setelah beberapa waktu lalu buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas karya Ma'mun Murod Albarbasy sempat dicekal masuk toko buku Gramedia, kali ini buku karya aktivis senior M Hatta Taliwang Republik Di Ujung Tanduk, Catatan Kritis Atas Rezim SBY, yang menjadi korban.

"Sangat disayangkan, di era keterbukaan sekarang ini, masih ada pihak-pihak yang melarang beredarnya karya ilmiah. Tidak seharusnya Gramedia mencekal buku tersebut," ujar Hery Sucipto, Direktur Penerbit Grafindo Best Media, pihak yang menerbitkan buku tersebut, dalam keterangan persnya (Rabu, 15/1).


Aktivis muda Muhammadiyah ini mengaku mendapat laporan dari pihak distributor bahwa Gramedia menolak buku tersebut lebih dilandasi ketakutan terhadap SBY dan rezimnya.

"Distributor sudah berusaha menegosiasi dengan pihak Gramedia, namun bagian pembelian toko buku milik Jacob Oetama itu, yakni Marjoko, tetap menolak dengan alasan judul buku terlalu kasar dan di beberapa bagian isi mempersoalkan pemerintahan SBY," papar Taufik, dari distributor Serambi, sebagaimana dituturkan Hery.

Hery menambahkan, hanya Gramedia saja yang menolak buku tersebut. Sementara toko buku lain seperti Gunung Agung, tidak ada masalah alias menerima.

Pihaknya berharap, Gramedia mempertimbangkan kembali penolakannya karena dengan pencekalan tersebut, berarti toko grup Kompas tersebut juga telah merugikan hak publik untuk mendapatkan informasi.

"Kritikan dalam buku tersebut sudah sering kita dengar dan hal biasa saja. Pelarangan ini sangat disayangkan dan melanggar HAM," pungkasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya