Berita

marzuki alie/net

Nusantara

Rakyat Papua Harus Menikmati Untung dari Freeport

KAMIS, 09 JANUARI 2014 | 22:09 WIB | LAPORAN:

Usai menyampaikan visi dan misi, panelis konvensi Partai Demokrat, Thamrin Tamagola melontarkan pertanyaan kepada Capres Partai Demokrat Marzuki Alie soal polemik kontrak karya PT Freeport di Indonesia.

Menjawab pertanyaan itu, Ketua DPR RI ini mengatakan kalau dirinya memahami masalah dan penderitaan yang dialami masyarakat Papua yang dirugikan oleh kontrak karya dengan perusahaan tambang Amerika Serikat tersebut.

Terhadap persoalan itu, Marzuki berjanji kalau dia dipercaya rakyat menjadi presiden, maka kontrak karya itu akan direvisi.


"Kalau saya jadi presiden, saya tetap akan menghormati kontrak yang sudah dibuat, tapi kalau merugikan Indonesia,  wajib direvisi," tegasnya usai memaparkan visi dan misinya di acara Meet The Press Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Jalan Pati Unus, Jakarta Selatan, Kamis (9/1).

Dia menegaskan, jika bicara kontrak, tidak boleh hanya satu pihaknya saja yang untung. Sedangkan pihak lain rugi terus. Dan selama ini kontrak karya itu tidak menguntungkan Indonesia, terutama bagi masyarakat Papua.

"Untuk bisa menegosiasikan hanya bisa dilakukan oleh bangsa yang bermartabat. Makanya saya ingin mewujudkan Indonesia sebagai bangsa bermartabat," tegas Marzuki Alie.

Dalam kesempatan itu, Marzuki sebagai ketua DPR membeberkan kalau pihaknya pernah bertemu dengan CEO Freeport. Kedatangan petinggi perusahaan itu terkait dengan adanya demo karyawan Freeport yang demo menuntut perbaikan upah. Kepadanya, CEO  Freeport itu bercerita kalau sudah mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk corporate sosial responsibility.

"Saya bilang saya tidak mau melihat angka-angka saja, tapi saya mau melihat peradaban masyarakat Papua yang masih tertinggal dan seperti tidak ada kontribusi dari Freeport. Dia tidak bisa menjawabnya," ungkap Marzuki.

Mantan Sekjen DPP Partai Demokrat ini pun menceritakan kondisi masyarakat Papua bahwa jika Freeport memberikan hak masyarakat Papua sejak lama, maka kondisi masyarakat Papua terutama yang di pedalaman tidak seperti saat ini.

"Orang Papua kehidupannya bukan lebih baik. Berarti ada yang salah kan," demikian Marzuki. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya