. Partai Amanat Nasional berada di urutan kedelapan dengan elektabilitas 3,2 persen berdasarkan survei Litbang Kompas, yang dirilis hari ini.
Pengurus PAN menganggap temuan Litbang Kompas itu semacam peringatan.
"Hasil survei itu semacam warning, tapi bukan fakta nyata. Kami terbiasa dengan itu," jelas Wakil Sekjen DPP PAN Azis Subekti kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 9/1).
Dia menjelakan, survei Litbang
Kompas adalah survei nasional. Karena itu, tentu saja hasilnya akan jauh berbeda jika survei digelar per daerah pemilihan yang juga memasukkan popularitas dan elektabilitas caleg yang signifikan terhadap pemenangan kursi per dapil.
"Apalagi sistem Pemilu Legislatif kita proporsional terbuka," sambungnya.
Menurutnya juga, sebenarnya trend elektabilitas partainya naik dari survei periodik yang dilaksanakan Litbang
Kompas. "Ke depan kami akan intensifkan pergerakan untuk naik lebih fantastis," tandasnya.
Survei Litbang
Kompas ini menggunakan 1.380-1.400 responden berusia minimal 17 tahun dipilih secara acak dari 34 provinsi di Indonesia pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan
margin of error sekitar 2,6%.
Berdasarkan temuan Litbang
Kompas, urutan pertama diduduki PDIP dengan 21,8% suara. Berturut-turut disusul Golkar 16,5%, Gerindra 11,5%, Partai Demokrat 7,2%, dan Partai Nasdem 6,9%. Selain itu, Partai Hanura 6,6%, PKB 5,1%, PAN 3,2%, PPP2,4%, PKS 2,3%, PBB 1,1%, dan PKPI 0,1%. Yang menjawab rahasia 8,6%; dan tidak tahu 6,7%.
[zul]