Berita

gas elpiji ukuran 12 kilogram

On The Spot

Pengecer Belum Turunkan Harga Elpiji 12 Kilogram

Beli Dari Agen Rp 130 Ribu/Tabung
RABU, 08 JANUARI 2014 | 09:36 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Setelah menuai banyak protes, Pertamina merevisi harga baru gas elpiji ukuran 12 kilogram. Kenaikannya hanya Rp 1.000 per kilogram. Harga gas tabung biru di wilayah Jabodetabek Rp 90 ribu, berlaku per 7 Januari 2013. Apa sudah ada perubahan harga di tingkat agen maupun pengecer? Berikut penelusurannya.

Tabung-tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram ditumpuk di sudut depan toko milik Ikhsan yang terletak di Jalan Swadaya 4, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mulut tabung masih tersegel. Rantai besi dililitkan di tabung-tabung gas yang berisi itu. Baru dilepas jika ada orang datang memesan.

Di bagian belakang tabung-tabung gas ukuran 3 kilogram. Tabung yang masih berisi atau mulutnya tersegel dipisahkan. Ditumpuk di depan.

Mungkin agar lebih mudah diambil jika ada orang yang memesan. Ikhsan masih menjual gas elpiji ukuran 12 kilogram seharga Rp 145 ribu. Pasalnya, dia membeli di agen saat masih berharga Rp 130 ribu. Jika kini harga jual setelah direvisi berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu, dia bakal rugi. “Kita tetap jual pakai harga lama,” tandasnya.

Alasan lain Ikhsan tetap menjual dengan harga lama, lantaran pasokannya seret. “Sejak bulan lalu, sulit dapat pasokan,” ungkapnya.

Biasanya, kata Ikhsan, agen segera mengirim gas begitu dirinya melakukan pemesahan. Namun sejak Desember 2013, pemesanan bisa sampai berhari-hari.

“Katanya stoknya kosong. Saya juga heran kenapa tiba-tiba gas kosong,” sebutnya.

Ikhsan belum mendapat pemberitahuan dari agen mengenai harga baru gas elpiji setelah direvisi. “Soal kemudian akan ada penyesuaian lagi ya kita lihat saja nanti,” katanya.

Sekitar lima ratus meter dari toko Ikhsan, terdapat toko Alfa yang milik Suryani. Ia juga menjual gas. Sebuah plang kecil bertuliskan “Jual Isi Gas Blue Gaz” dipasang di tiang depan tokonya.

Puluhan tabung gas berwarna biru ditumpuk di bagian di dalamnya. “Saya hanya menjual blue gasz dan elpiji 12 kilo. Kalau yang elpiji tiga kilo saya tidak jual,” ujar Suryani.

Suryani pun mengungkapkan sejak akhir tahun lalu pasokan gas elpiji ukuran 12 kilogram tersendat. “Susah dapat gas,” keluhnya.

Tabung-tabung gas yang ada di tokonya merupakan stok akhir tahun lalu, ketika harganya belum naik. Sebab dia belum belum mendapat kiriman lagi. “Agen bilang tidak ada barang,” katanya.

Perempuan yang mengenakan kaos warna merah muda ini bersyukur tak melakukan pemesanan awal tahun. Sebab harganya sudah naik tinggi. Tapi kemudian diturunkan lagi jadi hanya naik harga Rp 1.000 per kilogram. Ia sudah membayangkan bakal mengalami rugi akibat adanya kebijakan harga yang berubah dalam hitungan hari itu.

Suryani sudah menghubungi agen untuk menanyakan harga baru elpiji ukuran 12 kilogram. Di tingkat agen Rp 84 ribu. “Kata agen, bisa dijual 90 ribuan ke konsumen,” katanya.

Ia mengungkapkan sejak harga elpiji 12 kilogram naik, banyak orang yang mendatangi tokonya mencari gas ukuran 3 kilogram. “Mereka bilang sebelumnya pake yang 12 kilo. Tapi sejak naik, beralih ke 3 kilo. Tapi saya kan tidak jual yang tiga kilo,” kata Suryani.

Berbeda dengan Ikhsan dan Suryani, toko Nurlaela di Jalan KRT Radjiman Widyoningrat, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur tak pernah kekurangan stok gas ukuran apa pun. Mulai dari elpiji ukuran 3 kilogram, 12 kilogram hingga Blue Gaz.

“Kalau untuk pasokan gas sih masih aman ke toko,” ujar perempuan yang juga menjual regulator dan selang ke kompor gas ini.

Walaupun harga baru elpiji 12 kilogram sudah direvisi, Nurlaela masih menjualnya seharga Rp 140 ribu. “Saya belinya di agen Rp 130 ribu. Saya jual Rp 140 ribu,” ujarnya. Ia memperoleh gas elpiji 12 kilogram dari agen Gasindo.

“Ya mau bagaimana lagi, memang saya belinya harga segitu. Kalau harga diubah lagi, ya habiskan stok yang kadung dibeli dulu,” kata perempuan yang mengenakan kerudung cokelat itu. Untuk harga jual gas ukuran 3 kilogram tak berubah: Rp 16 ribu.

Dumai Termurah, Tertinggi Di Kendari Rp 120 Ribu
Harga Baru Elpiji 12 Kg

Pertamina merevisi kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram dari Rp 3.959 menjadi hanya Rp 1.000 per kilogram. Berapa harga jual tabung gas biru itu kini?

Untuk pendistribusian gas elpiji ke masyarakat, Pertamina membagi ke dalam delapan region. Region 1 terdiri dari Indrapuri (Aceh), Lhokseumawe (Aceh), Langsa Timur (Aceh), Tandem (Sumut), Tanjung Morawa (Sumut), Simalungun (Sumut) dan Labuhan Batu Selatan (Sumut).

Wilayah yang juga masuk region ini yakni Padang (Sumbar), Payakumbuh – (Sumbar), Dumai (Riau), Pekanbaru (Riau), Tanjung Uban (Kepri) dan Batam (Kepri). Harga jual terendah di Dumai, Rp 88.900. Sedangkan tertinggi di Batam sampai Rp 110.700.

Region II meliputi Jambi, Palembang, Lubuk Linggau, Bengkulu, Lampung, Muntok dan Sungai Liat. Harga jual terendah di Palembang Rp 91.800. Sedangkan tertinggi di Sungai Liat, Bangka Belitung Rp 106.600.

Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat masuk dalam Region III. Harga jual terendah terdapat di Serang (Banten) dan Balongan (Indramayu) yakni Rp 89 ribu. Sedangkan termahal di Tasikmalaya Rp 92.300.

Region IV meliputi wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Harga terendah di Semarang, Demak, dan Cilacap. Gas elpiji 12 kilogram dijual Rp 89 ribu. Sedangkan tertinggi di Sleman dan Bantul DI Yogyakarta, masing-masing Rp 91.300.

Jawa Timur, Madura, Bali dan Nusa Tenggara Barat menjadi wilayah Region V. Harga jual elpiji 12 kilogram terendah di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Harganya Rp 89.300. Sedangkan tertinggi di Lombok (NTB) Rp 104.900.

Seluruh wilayah Kalimantan masuk Region VI. Harga gas elpiji 12 kilogram termurah di Balikpapan: Rp 93.300. Sedangkan tertinggi di Banjarmasin (Kalsel) Rp 101.500.

Sementara harga penjualan terendah gas elpiji 12 kilogram di Region VII berada di Makassar (Sulsel). Yakni Rp 91.900. Sedangkan tertinggi di Kendari (Sultra) Rp 120.100.

Seluruh wilayah Papua termasuk Region VIII. Gas elpiji 12 kilogram dijual Rp 89.000 di Sorong.

Gas Melon Langka, Blue Gaz Pun Dicari

Blue Gaz banyak dicari sejak harga elpiji 12 kilogram naik tinggi dan gas melon 3 kilogram langka.

“Blue Gaz itu banyak juga yang cari. Yang beli ibu-ibu,” ungkap Nurlaela, pengecer gas di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Perempuan berkerudung itu menyediakan gas produksi PT Blue Gas Indonesia selain gas elpiji Pertamina.Nurlela menjual Blue Gaz ukuran tabung 5 kilogram seharga Rp 95 ribu.

Suryani, pemilik toko Suryani di Jalan Swadaya 4, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur juga menyediakan Blue Gaz. Ia juga mengamini banyak warga yang menjadi produk gas ini sejak sudah mendapat elpiji 3 kilogram dan harga elpiji 12 kilogram meroket.

Menurut dia, tabung kemasan Blue Gaz juga aman, tak mudah meledak maupun bocor.  “Tidak gampang panas, dan kalau ada kebocoran, ya gas-nya mati sendiri, sehingga kecil risikonya terjadi ledakan,” ujar Suryani.

Namun dari segi harga, gas ini belum mahal dari elpiji 3 kilogram produk Pertamina. Suryani mengaku membeli dari agen berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 91 ribu untuk tabung ukuran 5,5 kilogram.

Pertamina sebenarnya juga memiliki produk gas selain elpiji. Namanya Bright Gas. Namun produk gas yang dikemas dalam tabung berwarna-warna cerah itu belum banyak dikenal masyarakat.

Harga Bright Gas tabung ukuran 12 kilogram adalah Rp 115 ribu untuk isi ulang. Sedangkan bila membeli gas berikut tabungnya Rp 448.500.

Untuk mempromosikan produk ini, Pertamina menggratiskan biaya pengirim untuk wilayah Jabodetabek. Lama pengiriman paling lama 3 jam. Pemesanan bila mengontak call center Pertamina. Ada lima warna tabung yang tersedia.

Pertamina Tambah 1,2 Juta Tabung Elpiji 3 Kilogram

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram masih terus terjadi di sejumlah daerah. Pertamina akan menambahan pasokan gas melon itu ke masyarakat.

Sunadi, warga Indramayu mengungkapkan di kampung halamannya sulit mencari gas 3 kilogram. “Di pengecer-pengecer kosong,” sebutnya.

Ia mengaku mondar-mandir mencari gas itu agar bisa keluarganya bisa memasak. “Saya cari ke beberapa kecamatan, kosong. Paling ada beberapa yang masih ada stok, itu pun dijual dengan harga tinggi,” ujar dia.

Gas elpiji 3 kilogram yang semula harganya Rp 16 ribu naik menjadi Rp 25 ribu.

“Sudah capek keliling ke kecamatan, harganya pun naik, ya mau gimana lagi, harus belilah,” ujar keluh Sunadi yang mencari nafkah di ibu kota berjualan sayur keliling.

Ia berharap kelangkaan gas kilogram ini segera berakhir. “Mungkin kembali pakai kayu bakar lagi kalau gas susah,” katanya.

Pertamina mengklaim stok gas untuk 2014 cukup. “Stok elpiji sendiri baik yang 3 kilogram maupun 12 kilogram sudah cukup. Untuk gas 3 kilogram, kuotanya 4,7 juta ton,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir.

Menurut Ali, stok 4,7 juta ton gas 3 kilogram akan didistribusikan ke masyarakat dalam beberapa hari ini. “Yang terpenting masyarakat tidak kesulitan elpiji baik 3 kilogram maupun 12 kilogram, supaya masyarakat tenang,” katanya.

Sejak harga elpiji 12 kilogram meroket, banyak yang beralih ke gas 3 kilogram. Gas melon ini pun semakin sulit ditemukan di pasar. Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, mendapat laporan terjadi kelangkaan di beberapa tempat.

“Kelangkaan terjadi karena masalah distribusi. Dalam hitungan hari, tabung gas elpiji akan tersedia,” ungkap Hanung.

Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina menyebutkan memiliki 2,3 juta tabung gas elpiji 3 kilogram. Dalam dua pekan ke depan Pertamina akan menambah 1,2 juta tabung baru. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya