Berita

boediono

CENTURYGATE

Sekretaris Petisi 50: Apapun Penjelasannya, Boediono Tetap Hina

MINGGU, 29 DESEMBER 2013 | 08:02 WIB

Akhir November lalu, mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini menduduki kursi Wakil Presiden Boediono kembali berkelit mengenai keterlibatannya dalam megaskandal danatalangan Bank Century yang membengkak hingga Rp 6,7 triliun.

Adalah Boediono yang merekomendasikan agar status bank itu di-upgrade menjadi bank gagal berdampak sistemik. Ia juga merekomendasikan kepada Komite Stabiilitas Sektor Keuangan (KSSK) yang dipimpin menteri keuangan ketika itu, Sri Mulyani, untuk menggelontorkan dana sebesar Rp 632 miliar demi mendongkrak kecukupan rasio modal (CAR) Bank Century.

“Saya telah melakukan tanggung jawab saya waktu itu sebagai Gubernur BI. Demikian juga Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melakukan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya,” kata Boediono menjelaskan pemeriksaan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana pekan ketika November lalu.


“Apa yang kami lakukan pada waktu krisis itu menurut pandangan kami adalah suatu kebijakan, suatu tindakan yang mulia, upaya yang mulia untuk menangani krisis negara kita,” sambung Boediono.

Boediono juga mengatakan, penyalahgunaan keputusan itu menyakiti hati semua pihak.

Sebulan setelah pernyataan terakhir Boediono mengenai Centurygate itu, aktivis pro demokrasi Chris Siner Key Timu menyampaikan keraguan dirinya pada kejujuran dan ketulusan pernyataan Boediono itu. Chris Siner Key Timu juga dikenal sebagai mantan Sekretaris Petisi 50.

"Apa betul Boediono tidak tahu bahwa kebijakan 'mulia' yang diambilnya dalam hal Bank Century dirampok? Atau pura-pura tidak tahu?" katanya dalam keterangan yang diterima redaksi pagi ini (Minggu, 29/12).

Menurut Chris Siner Key Timu, Boediono boleh saja berkelit dan membuang badan agar tidak tersangkut kasus ini. Tetapi, "argumentasi apapun yang digunakan untuk membela 'kemuliaan' kebijakannya tidak dapat menghapuskan kehinaan dirinya karena telah melakukan crime by omission and by design."

Petisi 50 adalah nama untuk kelompok yang terdiri dari 50 orang penandatangan "Ungkapan Keprihatinan" pada 5 Mei 1980 di Jakarta. Kelompok ini mengecam Presiden Soeharto yang ketika itu mereka anggap telah menggunakan Pancasila untuk tindakan antidemokrasi.

Selain Chris Siner Timu, di antara yang ikut menandatangani petisi itu adalah mantan Menteri Petahanan Jenderal AH Nasution, Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso, mantang Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dan dua mantan perdana menteri, Burhanuddin Harahap dan Mohammad Natsir. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya