Berita

ilustrasi

On The Spot

Takut Ketinggalan Kereta, Nginap Di Dekat Stasiun

Jelang Natal & Tahun Baru, Penumpang Membludak
MINGGU, 22 DESEMBER 2013 | 10:49 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Penumpang kereta membludak menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Sebagian telah memesan tiket jauh-jauh hari. Mereka yang tinggal jauh dari stasiun mencari penginapan agar tak terlambat saat keberangkatan. Jika sampai ketinggalan kereta, susah mencari tiket lagi.

Opik beserta istri dan dua anak­nya hendak menikmati libur se­kolah yang berdekatan dengan Na­tal dan Tahun Baru di kam­pung halamannya: Semarang. Seperti biasa, dia memilih naik kereta.

Menurut dia, bepergian ber­sama keluarga lebih nyaman de­ngan kereta. Ia dan keluarga bisa beristirahat selama perjalanan. Satu lagi, bisa membawa banyak barang tanpa dikenakan biaya ba­gasi. “Barang bawaan lumayan ba­nyak. Ada beberapa tas pakaian dan sedikit oleh-oleh. Per­leng­ka­pan balita juga,” ujarnya.

Karyawan swasta yang juga nyambi guru les privat komputer itu pun berburu tiket kereta. Sejak pekan lalu, dia menelusuri se­jum­lah agen penjualan tiket kereta. Namun gagal mendapatkan tiket tujuan Semarang.

Tak putus asa, Opik itu men­coba memesan tiket secara on­line. Berhasil. Empat tiket kereta Mo­noreh kelas ekonomi sudah dita­ngan. Ia pun bisa tenang. “Wak­tu saya pesan tiket dua minggu lalu, cuma 40 tiket saja,” ungkapnya ke­tika ditemui Senen kemarin.

Tiket yang dipesannya yakni untuk keberangkatan Sabtu, 21 Desember pukul 07.30 WIB. Kha­watir nanti kesulitan mem­per­oleh tiket balik, Opik pun se­ka­ligus memesan tiket ke­pu­la­ngan. “Kalau baru cari tiket wak­tu mau pulang susah,” alasannya. Ia berencana kembali ke Jakarta pada 2 Januari 2014.

Ia kaget karena harga tiket ke­berangkatan dan kepulangan ber­beda. Tiket keberangkatan hanya Rp 100 ribu. Sedangkan tiket ke­pulangan Rp 160 ribu. Daripada tidak ada lagi, ia pun bersedia membayar tiket dengan harga yang berbeda.

Sehari menjelang ke­be­rang­katan, Opik menyusuri kawasan Senen. Ia mencari tempat me­nginap yang dekat dengan sta­siun. Ia berharap dapat yang murah dan bersih. Di losmen pun tak mengapa.

Jumat malam ia dan keluarga berangkat dari rumah di Citayam Bogor ke penginapan. “Biar lebih aman dan tenang saja. Lagi pula banyak barang bawaan yang kami bawa,” alasannya.

“Saya tidak mungkin berang­kat pagi dari Bogor ke stasiun Se­nen pada hari keberangkatan. Takut ketinggalan kereta. Saya cari penginapan murah dekat-dekat sini saja (Stasiun Senen). Supaya bisa cepat ke stasiun,” kata Opik.

“Semoga saja, kereta api yang kami tumpangi tidak berdesak-de­sakan. Yang saya dengar, sudah tidak boleh desak-desakan, apa­lagi kalau ada penumpang beli tiket tetapi tidak mendapat tempat duduk. Saya ingin perjalanan te­nang dan nyaman. Apalagi saya bawa anak-anak saya yang masih kecil,” harap Opik.

Menurut dia, setiap tahun tiket kereta selalu diburu penumpang. Harganya pun tak seragam wa­lau­pun satu jurusan. Ia bersyukur bisa dapat tiket.

“Dua minggu lalu saja tiket ter­sisa hanya 40 tiket lagi. Ba­gai­mana dengan orang-orang yang kemarin dan hari ini ingin me­me­san tiket?” ujarnya.

Ia meminta pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia menambah ke­reta setiap kali musim libur Na­tal dan Tahun Baru. Sebab, jum­lah penumpang membludak.

“Seharusnya pemerintah dan PT KAI sudah bisa memprediksi. Kasihan penumpang tidak dapat tiket,” kata Opik.

PT Kereta Api Indonesia me­mang telah menambah 25.064 ti­ket pada musim libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah kereta pun ditambah untuk Malang, Solo, Surabaya, Cirebon, Bandung, baik kelas eksekutif, bisnis, mau­pun ekonomi.

Ada lima stasiun kebe­rang­katan di Jabodetabek untuk tu­juan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Stasiun Gambir mendapat tambahan 24 kereta, Senen 14 kereta, Tanjung Priok 3 kereta, Jakarta Kota 6 kereta, dan Merak 1 kereta api.

“Lima stasiun tersebut me­nye­diakan tiket dengan jumlah yang berbeda,” ujar Humas PT KAI Daop 1, Sukendar. Tiket tamba­han di Stasiun Gambir sebanyak 8.972, Senen 9.090 tiket, Tanjung Priok 2.544 tiket, Jakarta Kota 3.850 tiket, dan Merak 608 tiket.
 
Sementara itu, menurut Kepala Stasiun Senen Dwi Sulistiyono, peningkatan penumpang telah terjadi. Tapi, belum terjadi pening­katan secara maksimal menjelang liburan panjang. “Biasanya pe­ningkatan jumlah penumpang ke­reta baru terjadi satu minggu se­be­lum hari libur,” ujar dia.

Tiket Kereta Api Tujuan Solo Habis
Bisa Dipesan 3 Bulan Sebelum Keberangkatan

Bagi Anda yang ingin be­per­gian ke Solo, Jawa Tengah da­lam mu­sim libur Natal dan Ta­hun Baru sebaiknya me­ng­gu­nakan bus atau pesawat. Pa­sal­nya, tiket kereta tujuan kota dari Stasiun Senen dan Gambir Ja­karta sudah ludes.

Si situs PT Kereta Api Indo­nesia (PT KAI) www.kereta-api.co.id diberitahukan bahwa ti­ket untuk keberangkatan Minggu (22/12), dari Stasiun Senen me­nuju Stasiun Solo Ba­lapan meng­gunakan kereta Sen­ja Utama, habis. Dalam situ situ dican­tum­kan harga tiket untuk dewasa Rp 275 ribu dan anak-anak Rp 225 ribu.

Kepala Stasiun Pasar Senen, Dwi Sulistiono mengatakan, tiket kereta api ke berbagai dae­rah di Pulau Jawa telah terjual habis sejak Jumat lalu (20/12). Daerah-daerah yang telah habis itu antara lain, Solo, Malang, dan Surabaya.

“Yang paling cepat habis ter­jual itu kereta yang ke arah Solo. Hingga tanggal 4 Januari men­datang tiket sudah habis terjual, khusus untuk bisnis dan eko­nomi,” ujar Dwi Sulistiono di Sta­siun Senen, Jumat (20/10).

Kondisi serupa juga terjadi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Kepala Stasiun Gambir Edy Kus­woyo menerangkan, tiket ke­reta api tujuan Yogyakarta dan Solo paling banyak dibeli calon pe­numpang menjelang liburan Na­tal dan tahun baru ini.

“Mayoritas yang naik kereta api itu ke Yogyakarta dan Solo. Kereta yang ke sana juga ba­nyak,” katanya saat ditemui di Stasiun Gambir.

Tidak hanya dari Jakarta, Be­berapa stasiun di daerah juga ke­habisan tiket. Di antaranya, Jem­ber, Jawa Timur. Manajer H­u­mas PT Kereta Api Indo­nesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) IX Jem­ber Suprapto men­jelaskan, tiket perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta dan Purwokerto untuk tanggal 20 -31 Desember habis terjual.

Menurutnya, peristiwa ini su­dah biasa menjelang Natal dan tahun baru. Selain itu, para pe­numpang juga dapat meme­san ti­ket jauh-jauh hari.

“Apa­lagi, tiket sudah bisa dipe­san 90 hari (tiga bulan) sebe­lum kebe­rangkatan,” katanya.

Di Jember, berbagai tiket KA ekonomi yang telah habis terjual adalah tiket KA Logawa untuk keberangkatan dari Jem­ber tujuan Purwokerto. Tiket itu, kata dia, baru tersedia lagi pada 31 De­sem­ber 2013. Itu pun jumlahnya tidak banyak. Di­perkirakan dalam waktu dekat tiket awal tahun akan se­gera habis.

Dijelaskan Suprapto, di Sta­siun Jember lonjakan penum­pang diprediksi terjadi pada tanggal 22, 25, dan 29 De­sem­ber 2013 serta 5 Januari 2014. Sementara, kapa­sitas angkut KA di wilayah Daops IX Jem­ber mencapai 3.290 pe­num­pang per hari.

Para pe­num­pang itu di­angkut dengan 16 ke­reta api. Untuk itu, PT KAI Daops IX Jem­ber telah menyiap­kan 60 ger­bong kereta kereta.

Penumpang Capai 3,2 Juta, KAI Siapkan 1.525 Gerbong

Kepala Stasiun Pasar Senen, Dwi Sulistiono memprediksi, jumlah penumpang dari Stasiun Senen menuju Jawa Tengah dan Timur di penghujung tahun ini, dapat menembus 15 ribu orang.

Jumat lalu, jumlah penum­pang yang berangkat dari sta­siun ini sudah mencapai 14 ribu orang. Kamis sebelumnya 13.800 orang.

Dwi mengatakan sudah mela­kukan langkah antisipasi pe­lon­jakan jumlah penumpang. Di antaranya, pengoperasian 23 rangkaian kereta ke daerah Jawa tertanggal 18 Desember 2013 sampai 5 Januari 2014. Jumlah ter­sebut, khusus di­be­rang­kat­kan dari Stasiun Senen, yang me­layani pengguna kereta kelas ekonomi dan bisnis.

“Kalau biasanya 20 unit, kali ini ada tambahan tiga unit ke­reta api, tambahannya, Kereta Bengawan, Matarmaja , dan Kertajaya,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Stasiun Gambir Edy Kuswoyo mengungkapkan 26 kereta di­berangkatkan untuk me­ngang­kut penumpang ke sejumlah jurusan. Itu sudah termasuk ke­re­ta kelas eksekutif.

Untuk musim libur Natal dan Tahun Baru PT Kereta Api In­do­nesia (KAI) menyiapkan 280 rangkaian kereta reguler tam­bahan dan 18 kereta tambahan. Jumlah penumpang di­per­ki­ra­kan mencapai 3,21 juta.

VP Public Relations PT KAI Su­geng Priyono menjelaskan, penambahan kereta itu terdiri dari Argo Lawu Tambahan, Kertajaya Tambahan, Be­nga­wan Tambahan, dan Matarmaja Tambahan.

Rangkaian KA lainnya Argo Jati I, Argo Jati II, Cirebon Eks­pres I, Cirebon Ekspres II, dan Argo Parahyangan. PT KAI juga menyiapkan 401 loko­motif. Meliputi 346 lokomotif dinas dan 55 lokomotif cada­ngan. Grbong yang disiapkan sebanyak 1.545 unit.

PT KAI juga menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) pada titik-titik yang dianggap rawan seperti banjir dan long­sor. Masa angkutan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 ditetap­kan selama 17 hari. Dimulai 20 Desember 2013 mendatang sam­pai 5 Januari 2014.

Puncak penumpang kereta diperkirakan terjadi pada 22, 25, 29 Desember mendatang dan 5 Januari 2014. Pada musim liburan ini, penumpang yang menggunakan kereta meningkat 3 persen.

Untuk keamanan perjalanan dan penumpang, menurut Su­geng, PT KAI menggandeng kepolisian. Anggota polisi ditu­runkan ke stasiun-stasiun mau­pun di dalam kereta.

“Seperti ta­hun lalu, akan dilakukan pe­me­riksaan barang-barang bawaan penumpang yang men­cu­ri­ga­kan,” pungkasnya.

Posko Keamanan Di Stasiun Dijaga Brimob & Marinir

Jelang Natal dan Tahun Baru arus penumpang di stasiun ke­reta membludak. Pihak stasiun pun membuka sejumlah posko pelayanan.

“Yang jelas posko data ope­rasi, posko kesehatan, posko ke­amanan, seperti angkutan le­baran lah ya,” ujar Kepala Sta­siun Gambir Edy Kuswoyo. Pos­ko dibuka mulai 21 De­sem­ber 2013 sampai 6 Januari 2014.

Di posko data operasi ada enam orang yang melayani. Posko kesehatan empat orang. Sedangkan posko keamanan terdapat 10 hingga 20 polisi dari Polsek Gambir dan Polres Jakarta Pusat.

Kepala Stasiun Pasar Senen, Dwi Sulistiono juga membuka sejumlah posko kesehatan dan pengamanan selama musim libur Natal dan Tahun Baru.

“Untuk pengamanan kita menggunakan personel internal seperti PAM, PKD, Brimob, Ma­rinir dan Polsus Senen,” katanya.

Dwi menambahkan, setiap hari pun telah menyiagakan pos­k­o-posko pelayanan ini. Hanya saja dalam rangka libu­ran Natal dan Tahun Baru ini jumlah personil ditambah.

“Kalau biasa­nya satu orang, ditambah me­n­jadi tiga orang,” ujarnya.

Selain Jakarta, di Bandung PT KAI juga mendirikan posko di setiap stasiun. Posko itu ber­diri mulai Jumat 21 Desember hingga 5 Januari 2014.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung, Jaka Zarkasih, me­ngatakan pembukaan posko untuk melayani penumpang kereta.

Jaka memprediksi, sepanjang masa angkutan Natal dan tahun baru kali ini, pengguna kereta ber­tambah 4 persen diban­dingkan periode yang sama tahun lalu.

“Total masa angkutan 17 hari, kalau realisasi tahun 2012 men­capai 600 ribu penumpang, se­karang perkiraan kita 700 ri­buan penumpang,” kata Jaka.

Jaka mengatakan PT KAI mem­perkirakan kenaikan pe­numpang pada masa angkutan Natal-Tahun Baru kali ini tidak akan melewati angka itu. Ala­sannya pada tahun lalu, jumlah penumpang lebih sedikit ketim­bang armada yang disediakan. PT KAI pun tak perlu me­nye­diakan kereta tambahan.

Ia memperkirakan, puncak lonjakan penumpang dari Ban­dung terjadi pada 25 Desember dan 31 Desember 2013. “Pe­numpang berebut di week end dan hari-hari favorit libur. Itu yang jadi masalah. Tapi, kalau dibagi dengan jumlah hari, me­reka masih bisa meng­gu­na­kan ke­reta,” kata Jaka.

Jaka mengatakan, lonjakan pe­numpang yang paling signifi­kan terjadi pada pengguna ke­reta ekonomi yang berangkat dari Bandung. Semua tiket tiga kereta ekonomi jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Kiara­con­dong, Bandung, habis terpe­san untuk pemberangkatan 19-30 Desember 2013.

“Kereta Api Pa­sundan, Ka­huripan, dan Kutojaya Selatan itu sudah full booked,” kata dia.  ***

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya