Penumpang kereta membludak menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Sebagian telah memesan tiket jauh-jauh hari. Mereka yang tinggal jauh dari stasiun mencari penginapan agar tak terlambat saat keberangkatan. Jika sampai ketinggalan kereta, susah mencari tiket lagi.
Opik beserta istri dan dua anakÂnya hendak menikmati libur seÂkolah yang berdekatan dengan NaÂtal dan Tahun Baru di kamÂpung halamannya: Semarang. Seperti biasa, dia memilih naik kereta.
Menurut dia, bepergian berÂsama keluarga lebih nyaman deÂngan kereta. Ia dan keluarga bisa beristirahat selama perjalanan. Satu lagi, bisa membawa banyak barang tanpa dikenakan biaya baÂgasi. “Barang bawaan lumayan baÂnyak. Ada beberapa tas pakaian dan sedikit oleh-oleh. PerÂlengÂkaÂpan balita juga,†ujarnya.
Karyawan swasta yang juga nyambi guru les privat komputer itu pun berburu tiket kereta. Sejak pekan lalu, dia menelusuri seÂjumÂlah agen penjualan tiket kereta. Namun gagal mendapatkan tiket tujuan Semarang.
Tak putus asa, Opik itu menÂcoba memesan tiket secara onÂline. Berhasil. Empat tiket kereta MoÂnoreh kelas ekonomi sudah ditaÂngan. Ia pun bisa tenang. “WakÂtu saya pesan tiket dua minggu lalu, cuma 40 tiket saja,†ungkapnya keÂtika ditemui Senen kemarin.
Tiket yang dipesannya yakni untuk keberangkatan Sabtu, 21 Desember pukul 07.30 WIB. KhaÂwatir nanti kesulitan memÂperÂoleh tiket balik, Opik pun seÂkaÂligus memesan tiket keÂpuÂlaÂngan. “Kalau baru cari tiket wakÂtu mau pulang susah,†alasannya. Ia berencana kembali ke Jakarta pada 2 Januari 2014.
Ia kaget karena harga tiket keÂberangkatan dan kepulangan berÂbeda. Tiket keberangkatan hanya Rp 100 ribu. Sedangkan tiket keÂpulangan Rp 160 ribu. Daripada tidak ada lagi, ia pun bersedia membayar tiket dengan harga yang berbeda.
Sehari menjelang keÂbeÂrangÂkatan, Opik menyusuri kawasan Senen. Ia mencari tempat meÂnginap yang dekat dengan staÂsiun. Ia berharap dapat yang murah dan bersih. Di losmen pun tak mengapa.
Jumat malam ia dan keluarga berangkat dari rumah di Citayam Bogor ke penginapan. “Biar lebih aman dan tenang saja. Lagi pula banyak barang bawaan yang kami bawa,†alasannya.
“Saya tidak mungkin berangÂkat pagi dari Bogor ke stasiun SeÂnen pada hari keberangkatan. Takut ketinggalan kereta. Saya cari penginapan murah dekat-dekat sini saja (Stasiun Senen). Supaya bisa cepat ke stasiun,†kata Opik.
“Semoga saja, kereta api yang kami tumpangi tidak berdesak-deÂsakan. Yang saya dengar, sudah tidak boleh desak-desakan, apaÂlagi kalau ada penumpang beli tiket tetapi tidak mendapat tempat duduk. Saya ingin perjalanan teÂnang dan nyaman. Apalagi saya bawa anak-anak saya yang masih kecil,†harap Opik.
Menurut dia, setiap tahun tiket kereta selalu diburu penumpang. Harganya pun tak seragam waÂlauÂpun satu jurusan. Ia bersyukur bisa dapat tiket.
“Dua minggu lalu saja tiket terÂsisa hanya 40 tiket lagi. BaÂgaiÂmana dengan orang-orang yang kemarin dan hari ini ingin meÂmeÂsan tiket?†ujarnya.
Ia meminta pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia menambah keÂreta setiap kali musim libur NaÂtal dan Tahun Baru. Sebab, jumÂlah penumpang membludak.
“Seharusnya pemerintah dan PT KAI sudah bisa memprediksi. Kasihan penumpang tidak dapat tiket,†kata Opik.
PT Kereta Api Indonesia meÂmang telah menambah 25.064 tiÂket pada musim libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah kereta pun ditambah untuk Malang, Solo, Surabaya, Cirebon, Bandung, baik kelas eksekutif, bisnis, mauÂpun ekonomi.
Ada lima stasiun kebeÂrangÂkatan di Jabodetabek untuk tuÂjuan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Stasiun Gambir mendapat tambahan 24 kereta, Senen 14 kereta, Tanjung Priok 3 kereta, Jakarta Kota 6 kereta, dan Merak 1 kereta api.
“Lima stasiun tersebut meÂnyeÂdiakan tiket dengan jumlah yang berbeda,†ujar Humas PT KAI Daop 1, Sukendar. Tiket tambaÂhan di Stasiun Gambir sebanyak 8.972, Senen 9.090 tiket, Tanjung Priok 2.544 tiket, Jakarta Kota 3.850 tiket, dan Merak 608 tiket.
Sementara itu, menurut Kepala Stasiun Senen Dwi Sulistiyono, peningkatan penumpang telah terjadi. Tapi, belum terjadi peningÂkatan secara maksimal menjelang liburan panjang. “Biasanya peÂningkatan jumlah penumpang keÂreta baru terjadi satu minggu seÂbeÂlum hari libur,†ujar dia.
Tiket Kereta Api Tujuan Solo HabisBisa Dipesan 3 Bulan Sebelum Keberangkatan Bagi Anda yang ingin beÂperÂgian ke Solo, Jawa Tengah daÂlam muÂsim libur Natal dan TaÂhun Baru sebaiknya meÂngÂguÂnakan bus atau pesawat. PaÂsalÂnya, tiket kereta tujuan kota dari Stasiun Senen dan Gambir JaÂkarta sudah ludes.
Si situs PT Kereta Api IndoÂnesia (PT KAI)
www.kereta-api.co.id diberitahukan bahwa tiÂket untuk keberangkatan Minggu (22/12), dari Stasiun Senen meÂnuju Stasiun Solo BaÂlapan mengÂgunakan kereta SenÂja Utama, habis. Dalam situ situ dicanÂtumÂkan harga tiket untuk dewasa Rp 275 ribu dan anak-anak Rp 225 ribu.
Kepala Stasiun Pasar Senen, Dwi Sulistiono mengatakan, tiket kereta api ke berbagai daeÂrah di Pulau Jawa telah terjual habis sejak Jumat lalu (20/12). Daerah-daerah yang telah habis itu antara lain, Solo, Malang, dan Surabaya.
“Yang paling cepat habis terÂjual itu kereta yang ke arah Solo. Hingga tanggal 4 Januari menÂdatang tiket sudah habis terjual, khusus untuk bisnis dan ekoÂnomi,†ujar Dwi Sulistiono di StaÂsiun Senen, Jumat (20/10).
Kondisi serupa juga terjadi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Kepala Stasiun Gambir Edy KusÂwoyo menerangkan, tiket keÂreta api tujuan Yogyakarta dan Solo paling banyak dibeli calon peÂnumpang menjelang liburan NaÂtal dan tahun baru ini.
“Mayoritas yang naik kereta api itu ke Yogyakarta dan Solo. Kereta yang ke sana juga baÂnyak,†katanya saat ditemui di Stasiun Gambir.
Tidak hanya dari Jakarta, BeÂberapa stasiun di daerah juga keÂhabisan tiket. Di antaranya, JemÂber, Jawa Timur. Manajer HÂuÂmas PT Kereta Api IndoÂnesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) IX JemÂber Suprapto menÂjelaskan, tiket perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta dan Purwokerto untuk tanggal 20 -31 Desember habis terjual.
Menurutnya, peristiwa ini suÂdah biasa menjelang Natal dan tahun baru. Selain itu, para peÂnumpang juga dapat memeÂsan tiÂket jauh-jauh hari.
“ApaÂlagi, tiket sudah bisa dipeÂsan 90 hari (tiga bulan) sebeÂlum kebeÂrangkatan,†katanya.
Di Jember, berbagai tiket KA ekonomi yang telah habis terjual adalah tiket KA Logawa untuk keberangkatan dari JemÂber tujuan Purwokerto. Tiket itu, kata dia, baru tersedia lagi pada 31 DeÂsemÂber 2013. Itu pun jumlahnya tidak banyak. DiÂperkirakan dalam waktu dekat tiket awal tahun akan seÂgera habis.
Dijelaskan Suprapto, di StaÂsiun Jember lonjakan penumÂpang diprediksi terjadi pada tanggal 22, 25, dan 29 DeÂsemÂber 2013 serta 5 Januari 2014. Sementara, kapaÂsitas angkut KA di wilayah Daops IX JemÂber mencapai 3.290 peÂnumÂpang per hari.
Para peÂnumÂpang itu diÂangkut dengan 16 keÂreta api. Untuk itu, PT KAI Daops IX JemÂber telah menyiapÂkan 60 gerÂbong kereta kereta.
Penumpang Capai 3,2 Juta, KAI Siapkan 1.525 GerbongKepala Stasiun Pasar Senen, Dwi Sulistiono memprediksi, jumlah penumpang dari Stasiun Senen menuju Jawa Tengah dan Timur di penghujung tahun ini, dapat menembus 15 ribu orang.
Jumat lalu, jumlah penumÂpang yang berangkat dari staÂsiun ini sudah mencapai 14 ribu orang. Kamis sebelumnya 13.800 orang.
Dwi mengatakan sudah melaÂkukan langkah antisipasi peÂlonÂjakan jumlah penumpang. Di antaranya, pengoperasian 23 rangkaian kereta ke daerah Jawa tertanggal 18 Desember 2013 sampai 5 Januari 2014. Jumlah terÂsebut, khusus diÂbeÂrangÂkatÂkan dari Stasiun Senen, yang meÂlayani pengguna kereta kelas ekonomi dan bisnis.
“Kalau biasanya 20 unit, kali ini ada tambahan tiga unit keÂreta api, tambahannya, Kereta Bengawan, Matarmaja , dan Kertajaya,†ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Stasiun Gambir Edy Kuswoyo mengungkapkan 26 kereta diÂberangkatkan untuk meÂngangÂkut penumpang ke sejumlah jurusan. Itu sudah termasuk keÂreÂta kelas eksekutif.
Untuk musim libur Natal dan Tahun Baru PT Kereta Api InÂdoÂnesia (KAI) menyiapkan 280 rangkaian kereta reguler tamÂbahan dan 18 kereta tambahan. Jumlah penumpang diÂperÂkiÂraÂkan mencapai 3,21 juta.
VP Public Relations PT KAI SuÂgeng Priyono menjelaskan, penambahan kereta itu terdiri dari Argo Lawu Tambahan, Kertajaya Tambahan, BeÂngaÂwan Tambahan, dan Matarmaja Tambahan.
Rangkaian KA lainnya Argo Jati I, Argo Jati II, Cirebon EksÂpres I, Cirebon Ekspres II, dan Argo Parahyangan. PT KAI juga menyiapkan 401 lokoÂmotif. Meliputi 346 lokomotif dinas dan 55 lokomotif cadaÂngan. Grbong yang disiapkan sebanyak 1.545 unit.
PT KAI juga menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) pada titik-titik yang dianggap rawan seperti banjir dan longÂsor. Masa angkutan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 ditetapÂkan selama 17 hari. Dimulai 20 Desember 2013 mendatang samÂpai 5 Januari 2014.
Puncak penumpang kereta diperkirakan terjadi pada 22, 25, 29 Desember mendatang dan 5 Januari 2014. Pada musim liburan ini, penumpang yang menggunakan kereta meningkat 3 persen.
Untuk keamanan perjalanan dan penumpang, menurut SuÂgeng, PT KAI menggandeng kepolisian. Anggota polisi dituÂrunkan ke stasiun-stasiun mauÂpun di dalam kereta.
“Seperti taÂhun lalu, akan dilakukan peÂmeÂriksaan barang-barang bawaan penumpang yang menÂcuÂriÂgaÂkan,†pungkasnya.
Posko Keamanan Di Stasiun Dijaga Brimob & MarinirJelang Natal dan Tahun Baru arus penumpang di stasiun keÂreta membludak. Pihak stasiun pun membuka sejumlah posko pelayanan.
“Yang jelas posko data opeÂrasi, posko kesehatan, posko keÂamanan, seperti angkutan leÂbaran lah ya,†ujar Kepala StaÂsiun Gambir Edy Kuswoyo. PosÂko dibuka mulai 21 DeÂsemÂber 2013 sampai 6 Januari 2014.
Di posko data operasi ada enam orang yang melayani. Posko kesehatan empat orang. Sedangkan posko keamanan terdapat 10 hingga 20 polisi dari Polsek Gambir dan Polres Jakarta Pusat.
Kepala Stasiun Pasar Senen, Dwi Sulistiono juga membuka sejumlah posko kesehatan dan pengamanan selama musim libur Natal dan Tahun Baru.
“Untuk pengamanan kita menggunakan personel internal seperti PAM, PKD, Brimob, MaÂrinir dan Polsus Senen,†katanya.
Dwi menambahkan, setiap hari pun telah menyiagakan posÂkÂo-posko pelayanan ini. Hanya saja dalam rangka libuÂran Natal dan Tahun Baru ini jumlah personil ditambah.
“Kalau biasaÂnya satu orang, ditambah meÂnÂjadi tiga orang,†ujarnya.
Selain Jakarta, di Bandung PT KAI juga mendirikan posko di setiap stasiun. Posko itu berÂdiri mulai Jumat 21 Desember hingga 5 Januari 2014.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung, Jaka Zarkasih, meÂngatakan pembukaan posko untuk melayani penumpang kereta.
Jaka memprediksi, sepanjang masa angkutan Natal dan tahun baru kali ini, pengguna kereta berÂtambah 4 persen dibanÂdingkan periode yang sama tahun lalu.
“Total masa angkutan 17 hari, kalau realisasi tahun 2012 menÂcapai 600 ribu penumpang, seÂkarang perkiraan kita 700 riÂbuan penumpang,†kata Jaka.
Jaka mengatakan PT KAI memÂperkirakan kenaikan peÂnumpang pada masa angkutan Natal-Tahun Baru kali ini tidak akan melewati angka itu. AlaÂsannya pada tahun lalu, jumlah penumpang lebih sedikit ketimÂbang armada yang disediakan. PT KAI pun tak perlu meÂnyeÂdiakan kereta tambahan.
Ia memperkirakan, puncak lonjakan penumpang dari BanÂdung terjadi pada 25 Desember dan 31 Desember 2013. “PeÂnumpang berebut di week end dan hari-hari favorit libur. Itu yang jadi masalah. Tapi, kalau dibagi dengan jumlah hari, meÂreka masih bisa mengÂguÂnaÂkan keÂreta,†kata Jaka.
Jaka mengatakan, lonjakan peÂnumpang yang paling signifiÂkan terjadi pada pengguna keÂreta ekonomi yang berangkat dari Bandung. Semua tiket tiga kereta ekonomi jarak jauh yang berangkat dari Stasiun KiaraÂconÂdong, Bandung, habis terpeÂsan untuk pemberangkatan 19-30 Desember 2013.
“Kereta Api PaÂsundan, KaÂhuripan, dan Kutojaya Selatan itu sudah full booked,†kata dia. ***