Berita

abraham samad/net

Hukum

Tidak Terima Disebut Aneh, Yulianis Salahkan Abraham Samad

RABU, 18 DESEMBER 2013 | 18:35 WIB | LAPORAN:

Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis menyayangkan pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad yang menyebutnya aneh.

"Masalah pak Samad bicara saya mengenai kalau saya ini orang aneh, itu membuat saya kecewa lah. Karena saya kan sudah tiga tahun memberi kesaksian saya tanpa dibayar," katanya saat mendatangi kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (18/12).

Yulianis menjelaskan, kesaksiannya kepada penyidik KPK bahwa Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menerima uang sebesar USD 200 dollar adalah sesuai dengan catatan keuangannya sebagai wakil direktur keuangan.


"Karena bukan mas Ibas saja yang saya bicarakan tapi semua, banyak," ujarnya.

Menurut Yulianis, pernyataan Abraham Samad bahwa dirinya belum pernah diperiksa terkait kasus korupsi Hambalang adalah salah. Lantaran, dirinya sudah berulang kali dimintai keterangan penyidik soal kasus yang menjerat mantan bosnya Muhammad Nazaruddin, dan mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Ini kan panggilan-panggilan banyak, panggilan buat saya untuk semua kasus bukan hanya Hambalang. Di Hambalang saya sudah puluhan kali dipanggil," jelasnya.

Karena itu, Yulianis meminta agar Ketua KPK Abraham Samad dapat menarik ucapan yang menyebut dirinya aneh.

"Ini saya bikin surat resmi tanggal 13 Desember yang isinya saya keberatan untuk ucapan pak Samad yang bilang saya orang aneh," tegasnya.

Dalam sebuah acara diskusi pada Kamis (12/12) lalu, Abraham Samad menyebut Yulianis sebagai orang aneh, karena tidak memaparkan nama Edhie Baskoro Yudhoyono di berita acara pemeriksaan.

"Yulianis itu, orang ini orang aneh, kalau dia diperiksa di KPK, dia tidak pernah menyebut nama ini (Ibas). Ini terus terang saja," katanya waktu itu. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya