Berita

Bisnis

PT Pos Target Rp 494,5 M Dari Hasil Bisnis Logistik

Tunda Rencana Akuisisi
RABU, 18 DESEMBER 2013 | 09:28 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Pos Indonesia (Persero) menunda rencana akuisisi salah satu perusahaan logistik tahun ini karena tidak ada perusahaan yang memenuhi target, yakni memiliki aset lebih dari Rp 500 miliar. Perseroan menargetkan merampungkan aksi anorganiknya pada 2015.

“Akuisisinya mundur. Tahun depan masuk dalam target kita, cuma rampung di 2015 sepertinya,” kata Direktur Utama Pos Indonesia Budi Setiawan.

Perseroan akan melakukan akuisisi ini melalui entitas usahanya, PT Pos Logistik Indonesia. Rencana akuisisi perusahaan logistik ini merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan bisnis logistik miliknya, meskipun hingga tahun ini kontribusinya masih 9 persen terhadap pendapatan konsolidasian.


Dengan tertundanya rencana akuisisi ini, alhasil dana yang sebelumnya akan disetor ke Pos Logistik Rp 350 miliar menyusut menjadi Rp 75 miliar. Pos Indonesia menargetkan dapat meraup sekitar Rp 494,5 miliar dari bisnis logistik ini atau 10 persen dari target pendapatan tahun 2014 yang mencapai Rp 4,94 triliun. , Target pendapatan ini meningkat sekitar 15 persen dibandingkan target pendapatan tahun ini yang dipatok Rp 4,3 triliun.

Budi mengatakan, kontribusi terbesar dalam bisnis Pos Indonesia masih dihasilkan dari segmen pengiriman surat. Hampir 4 persen atau sekitar Rp 1,97 triliun dari target pendapatan tahun depan akan disumbang dari segmen bisnis ini, sisanya terbagi atas jasa logistik, properti dan benda pos.

Terkait dengan pengembangan bisnis properti, Budi mengungkapkan, perseroan akan segera memulai pembangunan dua unit hotel di wilayah Bandung, Jawa Barat. Pihaknya siap menggelontorkan dana hingga Rp 100 miliar untuk mendukung akselerasi kinerjanya di bidang properti.

“Efeknya mungkin akan terasa di tahun 2015 karena proses pembangunannya sekitar satu tahun,” ucapnya.

Terkait pendanaan, perseroan juga berencana memperkuat struktur permodalan pada 2015. Saat ini, Pos Indonesia tengah mengaji penerbitan surat utang dengan nilai minimal Rp 1 triliun. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya