Berita

ratu atut/rm

Hukum

Jubir Atut: Status Tersangka oleh KPK Dipaksakan

SELASA, 17 DESEMBER 2013 | 17:48 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tak terima dirinya ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.

"Beliau (Ratu Atut) dan keluarga menyayangkan sikap KPK yang menyatakan ibu Ratu Atut sebagai tersangka dalam kasus alkes, terkesan dipaksakan," kata Jurubicara Keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ihsan, dalam live by phone di Metro TV sesaat lalu (Selasa, 17/12).

Fitron menjelaskan Sslama ini Ratu Atut sudah kooperatif dengan KPK, memberikan keterangan dan informasi dengan transparan, dan menunjukkan Ratu Atut tidak terlibat dan melakukan korupsi.


Atut sebagai gubernur, katanya, telah menjalankan roda pemerintahan termasuk terkait program pengadaan Alkes di Banten secara kolektif kolegial dengan DPRD. Program pengadaan Alkes sudah melalui proses cek and balance, dan disepakati oleh semua perangkat pemerintahan di Provinsi Banten.

"Ibu dan keluarga akan menghormati proses hukum yang berjalan. Ibu dan keuarga yakin kejalasan akan muncul walaupun penetapan tersangka, beliau menganggap terkesan dipaksakan," kata Fitron.

Meski demikian, Atut dan keluarga, kata Fitron lagi, berharap proses pengadilan nanti akan memperjelas masalahnya. Sebagai warga negara yang baik, Atut akan menjalani proses hukum dengan baik.

"Di luar pengadilan hukum, tentu saja kami berharap tidak ada pengadilan opini yang berlebihan . Keluarga yakin makin dibuka kasus ini makin terbuka Ibu Ratu Atut makin tidak bersalah," demikian Fitron.

KPK menjerat Atut dengan dua kasus sekaligus, yakni pengurusan sengketa Pilkada Lebak di MK dan kasus pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten. Dalam kasus pengurusan sengketa pilkada Lebak, KPK sebelumnya telah menetapkan Tubagus Chaeri Wardhana, adik Atut, sebagai tersangka.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya